Prediksi Tren Kuliner 2025: Makanan Tinggi Protein hingga Ramah Lingkungan

2 Januari 2025 14:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tren kuliner 2025. Foto: Tatiana Glad/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tren kuliner 2025. Foto: Tatiana Glad/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kita sangat mengetahui bagaimana tren kuliner 2024 berkembang begitu pesat di dunia. Mulai dari makanan mewah dengan bahan-bahan langka, inovasi menu dengan aneka rasa unik, hingga tren cokelat Dubai dengan isian kunafa renyah yang menutup manis di penghujung tahun.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana dengan tren kuliner 2025? Rupanya, mengutip Better Homes and Gardens, para ahli kuliner di Jenny Zegler (Mintel), Meghan Sedivy, RD, LDN (Fresh Thyme Market), Andrew Freeman (af&co), dan Cathy Strange (Whole Foods Market) merangkum prediksi mereka mengenai tren kuliner di tahun ini.
Mereka tidak mengungkapkan jenis-jenis makanan yang akan populer, tetapi tren kuliner secara keseluruhan. Misalnya, seperti tren makanan berbasis protein tinggi hingga makanan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Maka itu, untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana prediksi tren kuliner 2025 selengkapnya, simak di bawah ini, ya!

1. Makanan tinggi protein

Ilustrasi sumber protein Foto: Shutterstock
Setiap bulannya semakin banyak penelitian ilmiah yang mengungkapkan pentingnya makanan dengan gizi seimbang, terutama soal asupan protein. Makronutrien ini terbuat dari asam amino yang berfungsi memelihara jaringan dan struktur tubuh seperti otot, tulang, kulit, kuku, dan rambut.
ADVERTISEMENT
Menurut Jenny Zegler, di AS 56 persen masyarakatnya telah mengetahui manfaat protein bagi kesehatan mereka. Hal ini dinilainya sangat baik karena protein bergizi tersedia dalam berbagai jenis makanan dan minuman.

2. Makanan ringan cita rasa internasional

Ilustrasi makanan ringan. Foto: Thinkstock
Specialty Food Association dan para ahli Fresh Thyme Market, memprediksi makanan ringan dengan gaya internasional akan terus berkembang di tahun 2025. Hal ini juga didasari oleh semakin meriahnya snack-snack internasional yang berjajar di rak supermarket.
Cita rasa internasional menarik perhatian masyarakat yang pengin mencobanya. Terlebih biasanya pada kemasan makanan tertulis bagaimana kisah budaya kuliner suatu camilan asal sebuah negara tertuang, sehingga semakin menarik minat orang untuk membeli.
"Orang-orang saling bertukar tentang budaya mereka melalui kebiasaan makan camilan internasional yang baru saja dimulai," ujar Strange.
ADVERTISEMENT

3. Makanan renyah

Ilustrasi cokelat dubai yang viral. Foto: Tatiana Diuvbanova/Shutterstock
Gula di atas creme brulee atau kristal tirosin pada lapisan keju tua nan renyah, menjadi elemen sebuah hidangan yang semakin menarik untuk dicicipi. Tak hanya itu, lihat saja bagaimana cokelat Dubai dengan isian kunafa renyah di dalamnya, menjadi camilan unik yang menarik minat masyarakat dunia.
Ya, makanan dengan paduan tekstur renyah menurut sejumlah pakar akan semakin ngtren. "Faktor kerenyahan cenderung membangkitkan selera dan rasa. Kacang panggang, buah kering, dan permen, contohnya," kata Strange.

4. Kuliner ramah lingkungan

Belanja dengan tas ramah lingkungan. Foto: Dok. Freepik
Sustainability dalam dunia kuliner memang semakin ramai diperbincangkan. Makanan-makanan dengan bahan ramah lingkungan semakin diminati karena orang-orang bukan hanya ingin menikmati rasa saja, tapi juga mau untuk lebih berkontribusi terhadap lingkungan.
ADVERTISEMENT
Hampir empat dari 10 (37 persen) konsumen Amerika percaya bahwa penting untuk berbelanja makanan dan minuman yang berkelanjutan, menurut data Mintel. Semakin banyak juga produk makanan yang menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang lebih mudah.

5. Makanan rendah gula

Ilustrasi gula stevia. Foto: TatianaMishina/shutterstock
Tahun ini juga diprediksi semakin banyak masyarakat yang sadar akan kebutuhan gula harian mereka. Maka itu, semakin banyak permintaan akan makanan dan minuman yang mengandung gula lebih rendah.
Tim tren di IFT mengkonfirmasi bahwa 65 persen konsumen AS lebih menyukai makanan dan minuman yang tidak terlalu manis, dan mengurangi asupan gula dalam pola diet hari-hari.
Tak hanya di AS, di Indonesia, salah satu supermarket yakni Superindo, sudah mulai membuat gerakan sadar kandungan gula dalam produk makanan dan minuman. Hal ini terlihat dari pemasangan papan indikator gula di setiap rak produk minuman. Cara ini diharapkan dapat membuat masyarakat Indonesia lebih sadar akan kandungan gula dari setiap produk yang hendak mereka beli.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tren pemanis alami pengganti gula, seperti stevia, gula kurma, madu, atau agave juga semakin digemari. Pemanis-pemanis ini dipilih karena juga lebih rendah kalori.