Riset: Mencium Aroma Makanan Selama 2 Menit Bisa Bikin Nafsu Makan Berkurang

9 September 2021 12:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mencium aroma makanan Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mencium aroma makanan Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Apa perasaanmu ketika mencium harumnya aroma makanan favorit yang menguar di ruangan? Hmm, pasti kamu langsung pengin melahapnya. Aroma makanan nan menggugah selera juga bisa membuat nafsu makan meningkat seketika.
ADVERTISEMENT
Terkadang pula, meski sudah makan, saat kita mencium aroma masakan yang begitu sedap, rasanya langsung lapar lagi. Ya, hal ini memang wajar, kok dan bisa terjadi pada siapa pun. Namun, meski memang kebiasaan ini terdengar manusiawi, nyatanya banyak orang yang tak bisa mengendalikan diri begitu mencium aroma makanan nan sedap.
Tak semua orang bisa menahan nafsu makannya. Banyak pula dari mereka yang justru mengikuti keinginan untuk makan lagi. Hanya karena harumnya sebuah hidangan, lantas langsung meningkatkan nafsu makan.
Tapi, tenang saja, sebetulnya keterkaitan indera penciuman dan nafsu makan bisa kamu kendalikan, kok. Mengutip Insider, studi Journal of Marketing Research membuktikan kalau ada durasi waktu tertentu bagi tubuh dalam mengendalikan nafsu makan terhadap pengaruh aroma makanan.
Ilustrasi tidak nafsu makan Foto: Shutter Stock
Jurnal tersebut merupakan kajian dari para peneliti di University of South Florida. Mereka menemukan, hubungan antara lamanya seseorang menghirup aroma hidangan dapat memengaruhi rasa lapar mereka.
ADVERTISEMENT
Dari hasil penelitian tersebut mereka mengungkapkan bahwa semakin lama kita mengendus atau mencium bau makanan, semakin sedikit pula keinginan makan makanan tersebut. Bahkan hal ini mampu membantu mencegah kenaikkan berat badan akibat selera makan yang tak terkontrol.
Dipayan Biswas, ketua tim peneliti University of South Florida mengatakan seseorang cukup mencium wangi makanan itu guna memuaskan rasa lapar mereka yang datang tiba-tiba.
“Indera penciuman dan perasa itu saling berhubungan. Ketika keduanya menangkap sinyal lapar, maka sinyal itu langsung terkirim ke otak. Namun, otak tak dapat membedakan mana rasa lapar yang sesungguhnya, atau yang hanya karena rangsangan semata,” jelasnya.
Ilustrasi mencium aroma makanan Foto: Shutter Stock
Selain itu, satu waktu, Biswas pernah mencoba eksperimen lainnya. Dia memasang alat uap pewangi di sebuah ruangan, nantinya secara berkala aroma makanan yang berbeda akan disemprotkan.
ADVERTISEMENT
Kemudian, ia akan melihat mana aroma makanan yang paling mengundang selera beberapa subjeknya. Selain jenis aromanya, dilihat pula berapa lama subyek dapat menerka dan mencium aroma tersebut.
Hasilnya, disimpulkan bahwa mereka yang menghirup pizza dan burger selama 30 detik, cenderung memiliki nafsu makan yang besar. Sebaliknya, subjek yang mencium wangi camilan ringan, selama dua menit penuh justru mampu mengendalikan rasa lapar tersebut.
Pada dasarnya, tubuh tidak langsung dapat membedakan kedua rasa lapar yang berbeda. Terkadang, memang kita hanya ngidam tapi tidak lapar, atau bisa jadi benar-benar lapar.
Namun, untungnya indera penciuman setidaknya dapat membantu. Jadi, jika sewaktu-waktu kita perlu mengontrol rasa lapar, maka cukup mencium makanan selama dua menit dan cara ini menurut para peneliti mampu mengurangi nafsu makan yang datang secara spontan.
ADVERTISEMENT
Hmm, tertarik mencoba trik diet satu ini?
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya