Riset: Rasa Makanan Diduga Jadi Semakin Manis

17 Juli 2019 18:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dessert. Foto: Toshiko/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dessert. Foto: Toshiko/kumparan
ADVERTISEMENT
Kapan terakhir kali kamu mengecek kadar gula darah? Sebaiknya, bila doyan makan, kamu mulai cek kesehatan rutin. Pasalnya, penelitian dari Monell Center mengungkap bahwa makanan di pasaran, kini terlalu manis.
ADVERTISEMENT
Monell Center menganalisis sekitar 400 ribu ulasan makanan yang diunggah pelanggan Amazon. Menurut Danielle Reed, PhD, ketua penelitian, studi ini merupakan langkah awal untuk mempelajari pilihan makanan, sebelum menuju ke laboratorium.
“Manis menjadi yang paling banyak disebut dan reviewers mengungkap bahwa makanan manusia terlalu manis,” ungkapnya seperti dilansir Science Daily.
Penelitian ini mengambil data ulasan dari 67.553 produk yang diunggah Amazon selama 10 tahun. Program statistik yang digunakan mampu mengidentifikasi kata-kata yang berkaitan dengan rasa, tekstur, bau, kepedasan, biaya, kesehatan, dan layanan pelanggan. Jumlah kata ini diakumulasikan para ilmuwan.
Rupanya fokus terhadap produk yang kemanisan meningkat. Ketika peneliti melihat ulasan yang terkait dengan rasa manis, mereka menemukan bahwa kata over-sweetness (kemanisan) dilontarkan 25 kali lebih banyak dari rasa kurang manis.
ADVERTISEMENT
Lebih lagi, para ilmuwan menemukan bahwa rasa manis yang disebutkan dalam 11 persen ulasan produk, tiga kali lebih sering daripada pahit.
Rasa asin justru jarang disebutkan. Temuan ini dinilai mengejutkan mengingat banyak masyarakat yang kini khawatir tentang kelebihan konsumsi garam.
Wah, harus hati-hati nih! Bila memang makanan semakin manis, maka sebaiknya kamu mulai mempertimbangkan kembali asupan gula harian kamu.
Pasalnya, Indonesia juga menghadapi situasi ancaman diabetes serupa dengan dunia. Dilansir laman web Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, International Diabetes Federation (IDF) Atlas 2017 melaporkan bahwa epidemi Diabetes di Indonesia masih menunjukkan kecenderungan meningkat.
Indonesia menjadi negara peringkat keenam di dunia setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brazil dan Meksiko dengan jumlah penyandang Diabetes usia 20-79 tahun sekitar 10,3 juta orang.
ADVERTISEMENT