Sate Padang Danguang-danguang, Rasanya Bikin Terngiang!

16 Oktober 2019 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sate padang danguang-danguang Foto: Safira Maharani/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sate padang danguang-danguang Foto: Safira Maharani/ kumparan
ADVERTISEMENT
Sama-sama berasal dari Sumatera Barat, sejatinya sate padang punya identitasnya tersendiri. Beda wilayah, beda pula komposisinya. Yang paling kentara, adalah racikan sausnya.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja, sate padang khas Pariaman dengan saus berwarna kemerahan, dengan cita rasa dominan pedas. Beda lagi dengan sate padang dari daerah Padang Panjang, warna sausnya cenderung kuning kecoklatan, serta punya cita rasa gurih dan pedas.
Selain kedua jenis sate padang itu, ada satu lagi yang tak kalah nikmat. Sate danguang-danguang, namanya. Ia berasal dari daerah Payakumbuh, salah satu wilayah di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Pembedanya, terletak pada racikan sausnya yang berwarna kuning cerah. Komposisinya pun berbeda, menggunakan lebih banyak rempah segar, seperti kunyit, jahe, lengkuas, ketumbar, dan kapulaga.
Sate padang danguang-danguang Foto: Safira Maharani/ kumparan
Tak cuma menggunakan bagian daging, biasanya sate danguang-danguang juga memakai bagian jantung dan lidah sapi. Potongan dagingnya cenderung lebih tebal, dengan baluran bumbu berwarna kekuningan.
ADVERTISEMENT
Seperti pada Sate Padang Betbur Danguang-danguang yang sempat kumparan cicipi beberapa waktu lalu. Aroma harum langsung menguar begitu sate dibakar. Waktu memasaknya tak begitu lama, supaya tekstur daging tetap empuk dan mudah dikunyah.
Usai dibakar, tusukan-tusukan sate padang lantas disiram dengan kuah kuning nan kental yang masih panas. Harum khas rempah langsung menggelitik, membuat lidah tak sabar mencecapnya.
Sate padang danguang-danguang Foto: Safira Maharani/ kumparan
Konsistensi kuahnya cenderung lebih encer ketimbang kuah sate padang pada umumnya. Pada permukaannya, ditaburkan bawang goreng dan keripik balado renyah. Tampak begitu menggoda.
Tiap potongan dagingnya terasa kenyal dan empuk, dengan rasa gurih yang mendominasi. Bau amisnya pun tak tercium sama sekali. Jejak rasa khas kunyitnya cukup kuat, namun keseluruhan hidangannya tetap terasa ringan.
ADVERTISEMENT
Menurut penuturan Irul, penerus Sate Padang Betbur Danguang-danguang, daging dan kunyit yang digunakan masih dikirim dari daerah asalnya. Meski, usaha kuliner mereka telah merambah hingga ke luar kota.
Sate padang danguang-danguang Foto: Safira Maharani/ kumparan
Tujuannya supaya rasanya tetap autentik, dan menjaga resep asli keluargaya yang sudah diracik sejak tahun 1989.
"Kunyitnya beda, jadi kami masih ngirim dari sana biar rasanya tetap autentik," tutur Irul kepada kumparan.
Sepiring sate padang danguang-danguang terasa ringan, namun tak mengurangi kenikmatan cita rasanya, meninggalkan jejak rempah yang begitu kaya.