Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya, mungkin banyak yang mengira bahwa gula hanya sekadar pemanis saja. Padahal, perannya dalam makanan jauh lebih luas. Gula tidak hanya menyeimbangkan rasa, tetapi juga memengaruhi tekstur dan daya tahan makanan.
Nah, berikut ini beberapa fungsi gula dalam makanan yang telah kumparan rangkum dari berbagai sumber.
Menyeimbangkan Rasa
Dikutip dari laman Canadian Sugar Institute, sedikit tambahan gula sering digunakan dalam makanan bernutrisi seperti yogurt berperisa dan produk gandum utuh untuk mengurangi rasa asam dan pahit. Gula juga kerap ditambahkan ke saus berbasis tomat dan cuka, dressing, serta larutan rendaman (brine) agar rasa pedas, asin, dan asam lebih seimbang. Tanpa gula, cita rasa makanan ini bisa terasa kurang harmonis dan tidak senikmat biasanya.
ADVERTISEMENT
Pengawetan
Gula berperan penting dalam pembuatan selai, jeli, saus, dan dressing dengan menyerap kelembapan berlebih, sehingga mencegah pertumbuhan bakteri dan memperlambat proses pembusukan.
Dalam produk roti dan kue, gula membantu menjaga kelembapan, yang membuat teksturnya tetap lembut dan memperpanjang masa simpan. Tanpa gula, makanan ini akan lebih cepat kering, basi, atau bahkan berjamur.
Tekstur dan Sensasi di Mulut
Dalam pembuatan es krim, gula berfungsi menurunkan titik beku, sehingga mencegah terbentuknya kristal es berukuran besar. Hasilnya, es krim memiliki tekstur yang lembut, halus, dan mudah disendok. Tanpa gula, es krim cenderung lebih keras dan berpasir.
Sementara itu, dalam pembuatan selai dan jeli, gula bereaksi dengan pektin dalam buah serta asam seperti air lemon untuk membentuk konsistensi gel yang khas. Proses ini membuat selai menjadi kental dan tidak terlalu cair.
ADVERTISEMENT
Dalam adonan kue dan puding, gula juga memengaruhi tekstur dengan melembutkan gel pati dan menghambat pembentukan gluten yang berlebihan. Hal ini membuat kue lebih empuk dan tidak terlalu kaku. Takaran gula yang tepat akan membantu menciptakan keseimbangan elastisitas dalam adonan, menghasilkan tekstur yang lebih lembut dan lezat.
Menambah Volume
Gula menjadi makanan bagi ragi yang membantu adonan roti dan kue mengembang serta menciptakan tekstur yang ringan dan berongga. Ketika ragi mengonsumsi gula, proses fermentasi terjadi. Hasil fermentasi ini menghasilkan gas yang membuat adonan mengembang, sehingga roti dan kue memiliki tekstur yang lembut dan berpori.
Gula juga meningkatkan volume busa putih telur, seperti dalam meringue, dengan menstabilkan struktur busa dan memungkinkan lebih banyak udara masuk. Proses ini sangat penting untuk menciptakan ketinggian dan kehalusan meringue yang merupakan dasar bagi banyak dessert lezat. Tanpa gula, produk seperti meringue tidak akan setinggi, sehalus, atau selembut biasanya.
ADVERTISEMENT
Warna
Saat dipanaskan, gula mengalami karamelisasi atau reaksi Maillard (jika bertemu dengan protein), menghasilkan warna cokelat keemasan dan aroma khas yang memperkaya rasa roti, kue, serta daging panggang.
Rasa
Sejumlah kecil gula dapat membantu menyeimbangkan rasa makanan berserat tinggi, seperti sereal bran dan oatmeal polos, yang cenderung memiliki rasa hambar atau sedikit pahit. Dengan tambahan gula, makanan ini terasa lebih lezat dan lebih mudah dinikmati tanpa mengurangi manfaat seratnya.