Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Turkish Tea, Simbol Pertemanan dari Masyarakat Turki
24 Mei 2018 8:54 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
"Percakapan tanpa teh bagaikan langit malam tanpa bulan"
Pepatah dari Turki tersebut nampaknya menunjukkan kecintaan masyarakat Turki terhadap teh . Hal ini terlihat dari tingkat konsumsi teh pada masyarakat Turki yang cukup tinggi, yakni sekitar seribu cangkir per tahunnya. Ya, meski teh baru populer di Turki pada tahun 1900an, namun minuman ini mampu memikat hati dan lidah masyarakatnya. Tak hanya itu, teh juga dianggap sebagai pengalaman personal dan simbol pertemanan.
Selain dinikmati di rumah, teh juga kerap disajikan di berbagai kedai teh yang ada di penjuru negeri. Bisa dibilang, kedai teh ini dapat dengan mudah ditemukan di seluruh kota yang ada di Turki.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan coffee shop, tea house atau kedai teh juga berfungsi sebagai tempat berkumpul dan bercengkrama bersama teman atau keluarga. Beberapa penggemar berat teh di Turki bahkan rela mengunjungi kedai teh agar dapat menikmati sajian teh dengan konsep free refill, yang memperbolehkan mereka untuk mengisi kembali cangkir teh yang sudah kosong atau habis.
Tampaknya, masyarakat Turki memang menyukai kuliner yang bercita rasa kuat. Tak hanya kopinya yang pekat dan kuat, sajian teh khas Turki atau yang biasa disebt dengan Turkish Tea ini juga memiliki cita rasa yang kuat, apalagi jenis teh yang kerap disajikan merupakan teh hitam atau black tea. Karena rasanya yang kuat itulah, Turkish Tea tidak disajikan dalam cangkir berukuran besar, melainkan cangkir mungil yang biasanya berbentuk seperti bunga tulip.
ADVERTISEMENT
Turkish Tea sendiri diminum tanpa menggunakan gula atau susu. Bukan tanpa alasan, minuman ini sering disajikan bersama Baklava, yakni hidangan penutup khas Turki dengan cita rasa sangat manis. Karenanya, Turkish Tea yang dinikmati tanpa gula tersebut akan meminimalisir rasa manis dari Baklava, mengingat cita rasanya yang sedikit pahit. Kendati demikian, beberapa orang biasanya juga menambahkan dua buah gula kubus atau lemon saat menyesap Turkish Tea agar rasanya semakin nikmat.
Menariknya, masyarakat Turki juga memiliki kebiasaan untuk menikmati Turkish Tea pada siang dan sore hari, hampir sama seperti masyarakat Inggris dengan tradisi jamuan minum teh mereka. Bani, Supervisor dari Istanbul Turkey Restaurant & Lounge, salah satu restoran Turki di Jakarta menjelaskan, Turkish Tea ini memang disajikan untuk menemani berbagai kudapan manis khas Turki.
"Masyarakat Turki biasanya menikmati teh mereka di siang dan sore hari, kalau di pagi hari, mereka cenderung mengonsumsi kopi Turki yang dipadukan dengan roti atau Muhamara," jelasnya kepada kumparanFOOD, Selasa (22/05).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, seperti dilansir The Istanbul Insider , terdapat budaya untuk menyimpan persediaan teh dan memastikannya tidak habis untuk dijadikan sebagai jamuan saat ada tamu berkunjung. Dan, saat kita merasa sudah cukup dengan jamuan teh yang diberikan oleh pemilik rumah, kita bisa meletakkan sendok di atas cangkir teh sebagai isyarat bahwa kita sudah kenyang dan puas menyesap teh yang disuguhkan.
Selain rasanya yang nikmat, Turkish Tea juga mengandung berbagai manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Teh hitam yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan Turkish Tea diklaim mampu membantu mengatur pembuluh darah dan jantung, sehingga mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke. Selain itu, kandungan flavonoid pada teh hitam juga dapat menstabilkan metabolisme dan mengurangi kolesterol serta risiko penyakit diabetes.
ADVERTISEMENT
Tertarik mencicipinya?