Uniknya Kreasi Blayag Tempe Makanan Khas Buleleng, Bali

Hasil Kreasi Blayag Cooking Challenge Plataran Menjangan Foto: Dok. Plataran Menjangan

Makanan khas Bali tak semata berupa ayam betutu atau nasi campur saja. Masih banyak ragam hidangan khas yang menggugah selera. Tersebar dari wilayah timur sampai ke barat. Tak terkecuali, wilayah Buleleng yang terletak di Bali Barat.

Kabupaten yang juga menjadi rumah bagi Taman Nasional Bali Barat tersebut, punya satu makanan khas nan sedap; blayag. Hidangan ini terdiri dari ketupat yang dipadukan bersama suwiran ayam, urap ala Bali, serta siraman kuah kuning.

Komposisinya pun tak semata harus berpatok pada pakem. Blayag bisa dimodifikasi dan dikreasikan dengan bahan-bahan lain sebagai isian. Misalnya, kreasi blayag tempe yang disajikan dalam acara Blayag Cooking Challenge Plataran Menjangan Xtravaganza 2019 pada Sabtu (2/11).

Blayag Cooking Challenge di Plataran Menjangan Xtravaganza Foto: Safira Maharani/ kumparan

Kompetisi memasak yang diselenggarakan oleh Plataran L'Harmonie di Taman Nasional Bali Barat ini diikuti oleh puluhan peserta yang terbagi dalam tujuh tim. Seluruh peserta dari berbagai kecamatan di Buleleng itu ditantang untuk membuat kreasi blayag dalam waktu empat jam.

Chef Arie Aprianto, sous chef Plataran L'Harmonie sekaligus juri cooking challenge menjelaskan, kreasi blayag tak hanya harus unik, namun juga mempertahankan unsur tradisionalnya.

Blayag Cooking Challenge Plataran Menjangan Foto: Dok. Plataran Menjangan

Proses memasaknya pun benar-benar dilakukan dari nol; dari melipat janur untuk ketupat, mengisinya dengan beras dan mengukusnya, mengulek bumbu, menumis ayam, sampai menyajikannya.

Menariknya, peserta dari kecamatan Gerokgak --yang juga keluar sebagai pemenang kompetisi-- memadukan hidangan blayag dengan tempe. Alih-alih memasukkan ayam, justru tempe yang jadi isiannya. Makanan khas Buleleng ini pun disulap menjadi sajian vegetarian lezat.

Hasil Kreasi Blayag Cooking Challenge Plataran Menjangan Foto: Dok. Plataran Menjangan

Potongan ketupat lembut, berpadu dengan tekstur tempe yang legit, urap sayuran segar, lengkap dengan siraman kuah kuning dari campuran bumbu basa genep yang gurih nan nikmat.

Disajikan di atas piring kayu beralaskan daun pisang, hidangan blayag tersebut tak kehilangan identitasnya, tetap tradisional. Seakan mengukuhkan, mau diubah seperti apa pun, sajian Nusantara sudah selayaknya tetap mempertahankan ciri khasnya.