3 Proyek Film Indonesia Raih Penghargaan di BIFAN 2024

10 Juli 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produser Shanty Harmayn jadi pembicara dalam Made in Asia Forum: Co-production beyond Pan Asia di BIFAN 2024. Foto: Poplicist/Arman Febryan
zoom-in-whitePerbesar
Produser Shanty Harmayn jadi pembicara dalam Made in Asia Forum: Co-production beyond Pan Asia di BIFAN 2024. Foto: Poplicist/Arman Febryan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah proyek film karya sineas Indonesia, mengikuti proses pitching dalam gelaran 28th Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN). Tiga dari sederet proyek film tersebut mendapat penghargaan dalam BIFAN 2024 NAFF Project Market & Goedam Pitching Winners.
ADVERTISEMENT
Dancing Gale dari produser Lies Nanci Supangkat dan sutradara Sammaria Simanjuntak mendapat penghargaan DHL Award.
Sementara Virgin Bash dari produser Susanti Dewi dan sutradara Randolph Zaini mendapat penghargaan Mocha Chai Award. Selain itu ada pula The Heirlooms karya Devina Sofiyanti yang berhasil menyabet Bucheon Award.
3 Proyek Film Tanah Air Raih Penghargaan di BIFAN 2024. Foto: Poplicist/Arman Febryan
Samaria mengaku bangga bisa mendapat penghargaan DHL Award. Lewat penghargaan tersebut, proyek Dancing Gale mendapatkan cash award sebesar 5 juta won.
"Semoga award ini menginspirasi para investor untuk segera mewujudkan Dancing Gale ini, kita udah bikin ini udah memimpikan ini 10 tahun lebih," tutur Samaria di Webtoon Convergence Center, Bucheon, Korea Selatan, Selasa (9/7).
Sementara Randolph, mengaku tak menyangka proyek filmnya bisa diterima dengan baik. Lewat penghargaan Mocha Chai Award, film Virgin Bash berhak atas post-production support senilai USD 35 ribu atau setara dengan Rp 570 juta.
ADVERTISEMENT
"Luar biasa membantu terutama dari sisi fasilitas dan technical support," tuturnya.
Giovanni Rahmadeva dan Devina Sofiyanti usai The Heirloom dapat penghargaan di BIFAN 2024. Foto: Poplicist/Arman Febryan
Hal senada juga disampaikan sutradara Devina Sofiyanti yang membawa proyek film The Heirlooms dalam Goedam Pitching awards. Meski belum tahu berapa besar nominal yang didapat, Devina mengaku senang proyek filmnya mendapat apresiasi.
"Kita gak nyangka sih ya karena tahun lalu ada empat award terus sekarang dipotong jadi dua. Jadi chancenya kecil dan gak nyangkalah untuk bisa dapat," tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, delegasi Indonesia yang didapuk sebagai juri utama project market, Yulia Evina Bhara, mengaku senang melihat pencapaian para delegasi Tanah Air.
Produser dari rumah produksi Kawan Kawan Media itu mengatakan, beragam penghargaan itu menunjukkan bahwa proyek para delegasi Indonesia memang cukup potensial.
ADVERTISEMENT
"Kita senang sekali kalau kita dapat prize-prize gitu. Cuman yang dilihat adalah berarti proyek kita ini atau proyek dari Indonesia dilihat sebagai proyek yang potensial gitu ya," tukasnya.
Direktorat Perfilman Musik dan Media (PMM) melalui Dana Indonesiana Kemendikbudristek turut memberikan dukungan terhadap ekosistem film Indonesia untuk hadir di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) di Korea.
PMM Kemendikbudristek melalui program fasilitasi bidang kebudayaan, Dana Indonesiana, memberikan fasilitasi delegasi pelaku perfilman Indonesia yang akan ikut serta dalam gelaran Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) 2024 di Korea yang berlangsung pada 4–14 Juli 2024.
Fasilitasi tersebut dilakukan sebagai upaya memperkuat ekosistem perfilman Indonesia dan menempatkan sinema Indonesia di peta perfilman dunia.