5 Hal Terkait Pemakaman Johny Indo

28 Januari 2020 11:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto Johny Indo. Foto: Dok. Keluarga
zoom-in-whitePerbesar
Foto Johny Indo. Foto: Dok. Keluarga
ADVERTISEMENT
Aktor lawas Johny Indo mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu (26/1), sekitar pukul 07.42 WIB, di rumah istri pertamanya, Stella Tiah, di kawasan Tangga Asem, Mekarsari, Tangerang, Banten.
ADVERTISEMENT
Johny meninggal di usia 71 tahun, tanpa mengeluhkan sakit. Namun, beberapa minggu sebelum meninggal, ia sempat menjalani operasi hernia dan sempat jatuh di kediaman istri pertamanya itu.
Kemudian, jenazah dikuburkan di di TPU Selapajang Jaya, Tangerang, pada Senin (27/1) sekitar pukul 13.00 WIB.
Banyak cerita dalam proses pemakaman Johny Indo. Termasuk soal kehadiran putri sulung Johny Indo, Martini Luisa atau yang dikenal sebagai Dokter Eva, yang datang dengan dikawal kepolisian Polda Jatim.
Diketahui, Eva merupakan tersangka dalam kasus investasi bodong MeMiles. Namun khusus di suasana duka sang ayah, Eva diizinkan untuk menghadiri pemakaman.
Berikut 5 fakta pemakaman Johny Indo.
Suasana di rumah duka Johny Indo. Foto: Giovanni/kumparan
Sebelum jenazah dikebumikan, anak pertama Johny hasil dari pernikahannya dengan Stella Tiah, Martini Luisa alias dokter Eva, hadir ke rumah duka yang berlokasi di kawasan Tangerang, Banten.
ADVERTISEMENT
Eva yang merupakan tersangka investasi bodong MeMiles, mendapat izin dari pihak Polda Jatim untuk menghadiri pemakaman sang ayah. Dia datang sambil didampingi pihak kepolisian.
Setibanya di rumah duka, Eva langsung disambut haru oleh keluarga. Dia tak kuasa menahan air matanya saat menemui sang ibu dalam kesempatan tersebut. Ia juga tampak memeluk erat ibundanya.
Tangis Eva pun makin keras ketika melihat jenazah sang ayah yang sudah dikafankan. “Maafin aku, ya, Pi, gara-gara Tini, nih, ya, Pi? Maaf belum bisa kasih apa-apa,” katanya sembari tersedu-sedu.
Jenazah Johny Indo diturunkan ke liang lahat di TPU Selapajang Jaya, Tangerang, Senin (27/1/2020). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Proses pemakaman jenazah Johny Indo awalnya sempat menjadi perdebatan di keluarga. Awalnya, bintang film 'Laura Si Tarzan' itu akan dikebumikan secara Kristen.
Sebelumnya, Johny memeluk agama Kristen ketika menikah dengan Stella Tiah dan dikaruniai lima orang anak. Kemudian, ia mempersunting wanita Muslim bernama Dian Kurnila. Dari pernikahan ini, Johny dan Dian mendapatkan satu orang anak anak dan tidak pernah bercerai.
ADVERTISEMENT
Pria kelahiran Garut, Jawa Barat itu memutuskan untuk menjadi mualaf dan naik haji pada tahun 2002. Ia kemudian berganti nama menjadi Umar Billah dan pernah berdakwah di beberapa tempat.
Suasana saat salat jenazah Johny Indo. Foto: Giovanni/kumparan
Namun, sejak Johny jatuh sakit, dia dirawat oleh anak pertamanya yang tinggal di Surabaya. Johny mengembuskan napas terakhirnya di kediaman istri pertamanya.
Hal tersebut yang menjadi awal mula perdebatan di antara keluarga, terkait proses pemakaman Johny. Setelah berdiskusi dengan seluruh keluarga besar, mereka akhirnya sepakat bintang film ‘Tembok Derita’ itu dimakamkan secara Islam.
Setelah disemayamkan di rumah duka, jenazah Johny dimandikan, dikafani, kemudian dibawa ke musala Nurul Muhajirin yang berada tak jauh dari rumahnya untuk disalatkan. Selama proses berlangsung, pihak keluarga Johny yang beragama non muslim, setia menunggu bersama rombongan di depan musala.
ADVERTISEMENT
Kemudian, jenazah dibawa ke TPU Selapajang Jaya, Tangerang untuk dimakamkan.
Keluarga berdoa di pusaran makam Johny Indo di TPU Selapajang Jaya, Tangerang, Senin (27/1/2020). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Saat tiba di pemakaman sekitar pukul 13.00 WIB, jenazah Johny langsung dibawa ke liang lahat yang telah disiapkan. Seluruh anak Johny dari dua pernikahan yang berbeda, turut mengantarkan sang ayah ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Sesampainya di liang lahat, jenazah Johny kembali dikeluarkan dari dalam peti. Putra Johny Indo dari pernikahannya dengan Dian Kurnia (istri kedua), Muhammad Billah, langsung ikut turun ke liang lahat untuk menguburkan sang ayah.
Eva pun meminta untuk menyaksikan keseluruhan prosesi pemakaman secara lebih dekat. Sembari menahan tangis, dia terlihat lebih kuat dari sebelumnya.
Stella Tiah, tampak tegar menyaksikan prosesi tersebut. Sementara itu, istri kedua Johny yang juga hadir, menangis tersedu saat jenazah tengah diazankan.
ADVERTISEMENT
Sejumlah keluarga mengelilingi pusaran makam Johny Indo di TPU Selapajang Jaya, Tangerang, Senin (27/1/2020). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Eva terlihat menangis tersedu-sedu ketika jasad sang ayah sudah tertumpuk gundukan tanah. Di saat itu, Dian Kurnila, berusaha menenangkan anak tirinya.
Tangisnya kembali pecah usai Yosep, Lurah Desa Lubang Buaya, Kecamatan Setu Bekasi, mewakili keluarga memberikan sambutan, keluarga diberi kesempatan untuk menaburkan bunga ke makam Johny.
Eva pun tak henti menyalahkan dirinya kala itu. Dian pun berusaha untuk menenangkan Eva, dengan memberi pelukan sekaligus menguatkan hatinya. Suasana haru jadi kian terasa di momen tersebut.
“Gara-gara aku pasti, kan kalau ada aku pasti enggak begini,” kata Eva, sambil sesenggukan.
Putri sulung Johny Indo, Martini Luisa atau Eva menatap makam Johny Indo di TPU Selapajang Jaya, Tangerang, Senin (27/1/2020). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Putri sulung Johny dan Stella Tiah, Martini Luisa alias dokter Eva, merupakan tersangka investasi bodong MeMiles. Ditemui usai prosesi pemakaman, Eva menuturkan bahwa sang ayah selama ini tahu dirinya tengah berurusan dengan pihak berwajib.
ADVERTISEMENT
Apalagi mendiang memang tinggal bersama dirinya selama dua tahun terakhir.
“Waktu itu kan papi di rumah, saya enggak bilang sama papi, tapi papi kayaknya tahu dan baca surat panggilan (dari polisi),” kata Eva.
Ketika Eva harus berurusan dengan polisi, Johny kemudian dibawa oleh Billah, putra Johny dari istri keduanya. Eva pun menduga hal tersebut yang membuat kondisi ayahnya menurun.
“Akhirnya papi mungkin pikiran juga enggak mau makan, jatuh sampai parah dan dibawa ke rumah sakit, dirawat di rumah juga berkali kali. Tapi, ternyata dia cariin saya terus, panggilin saya terus, karena setiap hari selama dua tahun ini saya sangat dekat," tutur Eva.