Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kini, jenazahnya masih disemayamkan di rumah duka di kawasan Condet, Jakarta Timur. Para sanak saudara tampak datang melayat.
Sang adik yang bernama Ibrahim bin Syagav Al-Idrus, salah satunya. Ditemui di rumah duka, ia mengenang sosok Rama Aiphama semasa hidup.
"Dia mendidik kami adik-adik, ya. Orangnya keras. Dia selalu ajarkan kami jadi orang baik. Beliau juga ajarkan kami terus untuk kerja keras dari dulu datang dari Sulawesi, tenteng gitar ke RRI, sampai sekarang," tutur Ibrahim, Rabu siang.
Meski rumah mereka berjauhan, menurut Ibrahim, ia dan Rama Aiphama selalu menjalin komunikasi yang baik satu sama lain. Sejak beberapa waktu belakangan pun keduanya kerap bersua.
"Dari kemarin saya sama anak-anak saya sering nengokin dia. Enggak tahu kenapa gitu jadi sering nengok," ujarnya.
Kakak beradik tersebut juga baru saja bertemu, sehari sebelum Rama Aiphama meninggal dunia. Kala itu, dikatakan Ibrahim, ia bersama anak-anaknya masih asyik bercanda dengan almarhum.
ADVERTISEMENT
"Saya malam Jumat, sih, sempat mimpi, ada keranda. Maksudnya apa ini?" ucap Ibrahim.
Menutup perbincangan, Ibrahim mengatakan Rama Aiphama sempat mengeluh sakit lambung sebelum mengembuskan napas terakhirnya. Rencananya, jenazah almarhum akan dimakamkan di TPU Al Muchdar, Cimanggis, hari ini usai salat asar.