Alasan 'A Star Is Born' Layak Dapat Piala Golden Globes dan Oscar

2 Januari 2019 15:35 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adegan film 'A Star Is Born' (Foto: IMDb)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan film 'A Star Is Born' (Foto: IMDb)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Film 'A Star Is Born' telah tayang sejak sejak 19 Oktober lalu di Indonesia. Hingga hari ini, film tersebut telah meraup pendapatan sebesar USD 388 juta atau sekitar Rp 5,6 triliun. Padahal, 'A Star Is Born' hanya menghabiskan budget sebesar USD 40 juta atau Rp 578 miliar untuk diproduksi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, 'A Star Is Born' telah mendapatkan lima nominasi Golden Globes 2019, salah satunya adalah 'Best Motion Picture – Drama'. Kabarnya, 'A Star Is Born' juga disebut-sebut akan mendapatkan nominasi di ajang Academy Awards tahun ini.
Lalu, apa yang membuat 'A Star Is Reborn' layak diperhitungkan untuk menjuarai berbagai ajang penghargaan bergengsi? kumparan telah merangkumnya. Ini dia:
1. Chemistry Lady Gaga dan Bradley Cooper
Lady Gaga dan Bradley Cooper adalah pemeran utama film yang di-remake dari karya dengan judul yang sama pada 1937 itu. Tak hanya sebagai pemain utama, Cooper juga menjabat sebagai sutradara.
Bermain dalam film bergenre musical romantic drama, Lady Gaga mengaku mengalami sejumlah pengalaman berarti, terutama saat beradu akting dengan Bradley Cooper. Menurutnya, Bradley Cooper adalah partner sekaligus sutradara yang menyenangkan.
Lady Gaga dan Bradley Cooper (Foto: REUTERS/Eddie Keogh)
zoom-in-whitePerbesar
Lady Gaga dan Bradley Cooper (Foto: REUTERS/Eddie Keogh)
Dilansir LA Times, Cooper memiliki segundang permintaan pada sang pelantun 'Poker Face' sebelum syuting film dimulai. Cooper mengaku meminta Lady Gaga untuk menghapus riasan wajahnya.
ADVERTISEMENT
"Ini yang aku mau (Lady Gaga tanpa makeup). Bukan seorang bintang dengan riasan wajah, dress, dan aksesoris rambut. Hanya Stefani Germanotta yang apa adanya," kata Cooper.
Mengingat hal itu, Lady Gaga mengatakan bahwa apa yang dilakukan Cooper padanya sudah tepat. "Hal itu membuatku berada di tempat yang aku inginkan, karena ketika karakterku bicara tentang bagaimana dia merasa jelek, itu nyata," ujarnya.
Wanita bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta itu mengatakan, Cooper banyak memberinya kejutan selama syuting 'A Star Is Born'. Salah satunya, aktor berumur 43 tahun itu kerap berakting di luar skenario. Hal itu sempat membuatnya panik hingga menangis.
Bradley Cooper dan Lady Gaga di film 'A Star is Born'. (Foto: IMDb.)
zoom-in-whitePerbesar
Bradley Cooper dan Lady Gaga di film 'A Star is Born'. (Foto: IMDb.)
Pada Entertainment Weekly, Cooper pernah mengatakan bahwa hubungannya dengan Lady Gaga sangat menyenangkan, saat syuting maupun di luar syuting.
ADVERTISEMENT
"Dia membuatku nyaman sejak hari pertama syuting. Kau akan terpukau dengan apa yang Stefani (Lady Gaga) hadirkan. Aku benar-benar mengandalkannya. Dia adalah sebuah inspirasi," jelasnya.
Chemistry Lady Gaga dan Cooper dalam 'A Star Is Born' terasa dengan jelas dilihat ketika mereka sedang bernyanyi bersama dan saat mereka menulis lirik lagu bersama-sama. Hal inilah yang dimaksud Cooper dengan 'berakting di luar skenario', karena membuat lirik untuk sebuah lagu secara bersama-sama membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan pengertian antara sesama musisi. Lady Gaga dan Cooper mendapatkannya melalui hal sesimpel itu.
Lalu, bagaimana cara keduanya saling memandang juga sempat viral. Di media sosial, tersebar banyak foto yang memperlihatkan cara Cooper memandag Lady Gaga dengan tatapan penuh kasih. Ya, chemistry mereka sampai menular hingga ke luar film.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, momen tersebut langsung dijadikan meme oleh netizen.
2. Jalan cerita yang menggugah emosi
Lady Gaga sebagai Ally di 'A Star Is Born' (Foto: IMDb)
zoom-in-whitePerbesar
Lady Gaga sebagai Ally di 'A Star Is Born' (Foto: IMDb)
Di film 'A Star Is Born', Lady Gaga berperan sebagai Ally, seorang penyanyi kelab malam dengan talenta luar biasa. Jackson Maine (karakter yang diperankan Bradley Cooper) melihat bahwa dia memiliki talenta tersebut. Pada akhirnya, Jackson membantu Ally menggapai mimpinya sebagai penyanyi terkenal.
Penyanyi berumur 32 tahun itu menuturkan, sosok Ally didasari dengan karakter dirinya. "Karakter Ally didapat dari pengalaman hidupku. Tapi, aku memastikan dia bukan aku, tapi dia adalah 'irama' dari keduanya (Ally dan Lady Gaga)," ucapnya seperti dikutip Elle.
Karakter Jackson sendiri adalah seorang pecandu alkohol. Namun, hidupnya berubah saat dia bertemu Ally. Dia jatuh cinta pada Ally.
Adegan film 'A Star Is Born' (Foto: IMDb)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan film 'A Star Is Born' (Foto: IMDb)
Film ini memperlihatkan proses Ally yang bukan siapa-siapa hingga menjadi seorang bintang besar. Tentunya, dengan bantuan Jackson. Bagaimana Ally gemetar untuk memperdengarkan suaranya di atas panggung, hubungan antara Ally dan Jackson, persiapan Ally saat konser dan sesudah konser, cinta Ally dan Jackson pada musik diperlihatkan dengan jelas.
ADVERTISEMENT
'A Star Is Born' memperlihatkan banyak dialog dan adegan yang penuh emosi. 'A Star Is Born' bisa membuat para penonton tertawa, terpukau dengan aksi Ally dan Jackson saat bernyanyi bersama, dan menghancurkan hati karena banyak adegan yang tidak disangka-sangka, seperti pertengkaran Ally dan Jackson karena image Ally sebagai musisi berubah meski image-nya itu membuatnya dinominasikan untuk tiga Grammy Awards.
3. Soundtrack 'A Star Is Reborn' yang emosional
Film ini menghadirkan banyak lagu yang dinyanyikan langsung oleh Lady Gaga dan Bradley Cooper. Ada lebih 30 lagu yang mereka nyanyikan di film 'A Star Is Born'. Rata-rata, lagu-lagu tersebut diciptakan oleh Lady Gaga dan Cooper, seperti 'Shallow' dan 'I'll Never Love Again'.
ADVERTISEMENT
Lady Gaga yang merupakan pelantun 'Poker Face' pun bercerita soal duetnya dengan Cooper di lagu 'Shallow'. Lagu tersebut mendapat pujian dari banyak orang karena mampu memperlihatkan emosi karakter Ally yang sedang memperlihatkan bakat terpendamnya, yakni suaranya yang merdu dan penuh tenaga, di depan orang banyak.
"Lagu ini adalah sebuah percakapan antara seorang pria dan wanita. Pria tersebut benar-benar mendengarkan setiap kata yang diucapkan oleh sang wanita. Aku pikir, hal itu penting untuk wanita karena wanita ingin didengar," jelas Lady Gaga.
"Cukup mengejutkan dan sangat menyenangkan ketika aku melihat orang-orang menyukai lagu tersebut. Karena, sebagai seorang pekerja seni, itu (lagu 'Shallow') adalah lagu yang ppaling otentik yang pernah aku tulis," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga lagu berjudul 'I'll Never Love Again'. Lagu ini sukses membuat galau para pendengarnya karena, karakter Jackson diceritakan menciptakan lagu ini untuk Ally. Lagu ini diperdengarkan di akhir film untuk mengocok emosi para penonton.
4. Ada pesan penting yang berguna untuk semua orang
Bagi Lady Gaga, 'A Star Is Born' menyampaikan sebuah pesan penting, yakni bagaimana seseorang bisa menghadapi 'iblis' dan trauma batin dalam diri mereka. Bagaimana orang-orang membiarkan kedua hal itu menaklukkan diri mereka, atau mengatasinya. Menurut Lady Gaga, hal itu juga dia rasakan sebagai seorang selebriti.
"Bagiku, dalam dunia musik dan akting, aku selalu berkaca dari pengalaman masa laluku, dinamika keluarga, hubungan asmara, rasa sakit, kebahagiaan, dan kegembiraan yang ada. Perjalanan hidup itu seperti roller coaster, kan?" tutupnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini benar adanya dan bisa dilihat dari sosok Jackson. Jackson (mungkin) membuat Ally kecewa di akhir film, tapi apa yang dialami Jackson adalah contoh nyata akan ketakutan yang tidak bisa diungkapkan oleh kebanyakan orang saat ini. Ya, Jackson mengalami depresi.
Jika dilihat baik-baik, Ally dan Jackson adalah pasangan tepat untuk menggambarkan bagaimana manusia bisa menghadapi kesulitan dalam hidup mereka. Ada banyak cara, dan banyak juga bentuk orang untuk menyikapinya.
Di film 'A Star Is Born', Ally cukup waras untuk menghadapi persoalan yang ada. Berbeda dengan Jackson yang memilih untuk mengonsumi alkohol dan berlaku impulsif di saat yang tidak tepat, membuatnya direhabilitasi selama dua bulan karena ketergantungannya pada alkohol.