Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Alasan Denny Siregar Kembali Angkat Isu Terorisme dalam Film Sayap-Sayap Patah 2
7 Mei 2025 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia yang digarap sutradara Ferry Pei Irawan menampilkan reka ulang tragedi Bom Samarinda 2016. Denny Siregar selaku produser mengungkapkan alasan selalu menyajikan isu terorisme.
ADVERTISEMENT
Menurut Denny Siregar, hal itu tidak terlepas dari pembicaraannya dengan Produser Eksekutif film Sayap-Sayap Patah 2, Islah Bahrawi. Islah sering berhubungan dengan Densus 88.
"Motivasi terbesar karena sering cerita sama Islah. Islah sering berhubungan sama teman-teman Densus. Jadi tenaga ahli wawancara teroris," kata Denny dalam konferensi pers di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Rabu (30/4).
Denny Siregar Siapkan Trilogi untuk Film Sayap-Sayap Patah
Menurut Denny, dunia terorisme sangat gelap dan selalu layak untuk diangkat jadi cerita. Bahkan, Denny menyebut sudah menyiapkan trilogi untuk Sayap-Sayap Patah.
"Seperti ada dunia lain di dunia terorisme. Beda dengan dunia kita yang warna-warni. Kami sepakat. Sayap-Sayap Patah memang sejak awal didesain jadi trilogi. Dengan siapa pun bintangnya," tutur Denny.
ADVERTISEMENT
Khusus di Sayap-Sayap Patah 2, Denny Siregar menyebut ada premis tentang hubungan orang tua dan anak dalam isu terorisme.
"Di sini kita bisa sorot sisi manusiawi dari teroris. Semua poin itu kan tentang orang tua dan anak. Itu yang ingin kami sampaikan," ucap Denny.
Sebagai salah satu yang terjun di proses kreatif, Islah Bahrawi menyalurkan semua hal tentang Densus 88 dan terorisme dalam film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia.
"Saya punya banyak pengalaman, interogasi, menyadarkan, mapping, profiling teroris. Kemudian, saya dan Mas Denny, sepakat bahwa film ini menceritakan bapak dan anak," ungkap Islah.
"Dunia ideologi ini sangat terbatas. Jadi kami buat grand design film ini adalah kekompakan antara Bapak, anak, dan seterusnya. Itu konsep terorisme yang bisa menimpa siapa aja," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia digarap oleh Ferry Pei Irawan, dibantu dua sutradara lainnya. Menurut Denny, kehadiran para sineas lain bisa membantu ide cerita dan dinamika dalam film ini semakin kuat.
"Sutradara itu bukan eksekutor. Dia partner. Semua kepingan di kepala kami jadi visual, itu enggak gampang. Jangan sampai Sayap-Sayap Patah jadi komedi, kan enggak lucu," ungkap Denny.
"Kami bertiga, berempat sama Rudy Soedjarwo, ketemu lah. Kenapa enggak gabungin jadi satu," lanjutnya.
Beda dari film pertama, Sayap-Sayap Patah 2: Olivia menyajikan drama ayah dan anak, antara Pandu dan anaknya yang bernama Olivia.
Film ini berawal dari sebuah bom yang meledak di kafe, bersamaan dengan bebasnya Leong (Iwa K) dari penjara. Sadikin (Nugie) memerintahkan Pandu (Arya Saloka) untuk menyelidiki jejak Leong.
ADVERTISEMENT
Waktu Pandu semakin tersita dari Olivia (Myesha Lin), putrinya yang sedang membutuhkan kehadiran seorang ayah setelah ibunya meninggal karena sakit.
Untungnya ada Suri (Dara Sarasvati), guru Olivia, yang mencoba mengisi kekosongan dengan mendekati Olivia. Karena Olivia, hubungan Pandu dan Suri semakin dekat. Namun situasi semakin berbahaya buat Pandu karena wajahnya terlihat ketika penyergapan dan aksi balas dendam akan dilakukan.
Film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia menampilkan deretan aktor dan aktris populer, yaitu Arya Saloka, Dara Sarasvati, Juan Bio One, Nugie, Iwa K, dan Myesha Lin. Ada juga Muhammad Khan, Meriam Bellina, Samo Rafael, Aufa Assagaf, Givina Lukita, Aji Santosa, dan Norman R. Akyuwen.