Anak Rhoma Irama Curiga Ada Motif Politis dari Penembakan Studio

4 Maret 2018 18:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rhoma Irama (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Rhoma Irama (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
Peristiwa penembakan yang menimpa studio Soneta Record milik pedangdut Rhoma Irama tengah didalami pihak kepolisian. Penembakan itu sendiri terjadi si studio yang terletak di Jalan Tole Iskandar No.41, Sukmajaya, Depok, Sabtu (3/3) sekitar pukul 10.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Putri Rhoma Irama, Debby Irama, curiga bahwa aksi penembakan tersebut dilatarbelakangi oleh motif politis yang menimpa keluarganya. Mengingat ayahnya, Rhoma Irama, beserta keluarga tengah aktif di dunia politik. Untuk itu, dirinya dan keluarga akan selalu waspada terhadap aksi serupa.
"Iya (waspada) karena kan ini bukan gimana ya, tapi ini sudah tahun politik, adik saya, Vicky, lagi nyalon Wakil Bupati, terus saya kan aktif di Satgas Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak, saya lagi menangani kasus KDRT yang suaminya aparat. Jadi enggak tahu siapa. Papa juga lagi berjuang di Bawaslu untuk (Partai) Idaman. Enggak ngerti ya, karena aktivitas saya, Mas Vicky dan Papa banyak di studio itu," beber Debby saat dihubungi, Minggu (4/3).
ADVERTISEMENT
Fikry Zulfikar Irama atau lebih dikenal dengan Vicky Rhoma tercatat sebagai calon Wakil Bupati dalam Pilkada Kabupaten Bogor. Ia mencalonkan diri bersama Gunawan Hasan melalui jalur independen.
Sementara itu, Rhoma Irama kini tengah berupaya agar partai yang didirikannya, Partai Islam Damai Aman atau disingkat Partai Idaman, dapat menjadi peserta Pemilu 2019. Sebelumnya, Partai Idaman dinyatakan tak lolos verifikasi faktual bersama PBB dan PKPI oleh KPU.
Terlepas dari dugaan politis terkait penembakan tersebut, Deby bersyukur tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Tak hanya itu, ia juga ingin agar pelaku yang meneror studio ayahnya itu bisa ditangkap secepatnya.
"Kalau ada pelakunya bisa ditangkap, saya mau tahu motifnya apa. Tapi kalau misal enggak terungkap ya sudahlah, yang penting enggak ada korban jiwa. Kita lihat aja ke depannya, kalau memang ada kelanjutan berarti kan memang ada yang mau neror. Tapi kalau enggak ada lagi, ya mungkin aja itu 'peluru setan'," terangnya.
ADVERTISEMENT