Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mereka melakukan audiensi terkait rekomendasi MUI untuk menyetop penayangan ‘Sahurnya Pesbukers’ dan ‘Pesbukers Ramadhan’ yang tayang di ANTV.
Dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Kelly Da Cunha selaku General Manager Produksi ANTV mengatakan pihaknya akan memperbaiki sisi produksi dari program tersebut.
"ANTV telah langsung melakukan perbaikan setelah menerima imbauan dari MUI kemarin," Kata Kelly.
Dalam pertemuan tersebut, wasekjen MUI, Nadjamudin Ramly juga memberikan saran terkait kelanjutan program tersebut. Menurutnya, perlu ada ahli etika dan agama dalam tim kreatif ‘Sahurnya Pesbukers’ dan ‘Pesbukers Ramadhan’.
"Saya kira kita bersyukur televisi indonesia itu luar biasa bagusnya tapi saya mohon tim-tim kreatif terutama ANTV harus ada ahli (Agama dan etika) dalam tim kreatif yang menyeleksi skenario dan lain sebagainya. Komedi kalau berlebihan bisa jadi sesuatu yang negatif. Saya harap juga teman-teman aktor pesbuker bisa mengendalikan diri apalagi Ramadhan mubarak yang sensitif ini," ujar Nadjamudin.
ADVERTISEMENT
"Kami manusia biasa, bisa khilaf. Kita juga menghaturkan permohonan maaf," ungkap Raffi.
"Sebagai koridor dari aktor kita bisa mendengar langsung. Kita juga harus bisa ngerem. Apalagi acara live (harus) sesuai norma etika dan agama," katanya.
Namun, mengenai apakah penayangan ‘Sahurnya Pesbukers’ dan ‘Pesbukers Ramadhan’ dihentikan atau tidak, pihak MUI tak dapat memastikan hal tersebut.
Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidlowi, menuturkan keputusan tersebut ada di tangan Komisi Penyiaran Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah melakukan pemantauan, mengenai eksekusi bukan kewenangan kami, tapi KPI. Kalau soal regulasi itu ada di KPI jadi kami bekerja sama dengan KPI," jelas Masduki.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini