Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Astrid Tiar Cerita Rasanya Punya Suami Dokter
29 September 2018 14:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Di tengah-tengah kesibukan sebagai seorang figur publik, Astrid Tiar tidak melupakan tugasnya sebagai seorang istri dan ibu. Sebagai seorang istri, Astrid selalu menyiapkan atribut untuk suami dari ujung kaki sampai ujung kepala.
ADVERTISEMENT
"Saya selalu ngobrol ya hal yang paling quality time sama keluarga adalah makan bersama, itu saya selalu ngobrol apapun. Di situ cerita apapun, kita bercerita tentang ceritanya, tugas saya sebagai istri bukan hanya mendengar keluh kesah kesahnya," kata Astrid ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Begitu pula dengan anak-anaknya, Astrid selalu mengetahui apapun tentang kedua putrinya. Sebagai orangtua, presenter yang satu ini akan menyelipkan nasihat-nasihat kepada anak-anaknya. Gerhard Reinaldi Situmorang, suami Astrid, berprofesi sebagai seorang dokter spesialis.
Terlahir dari keluarga dokter dan memiliki suami dengan profesi serupa membuat Astrid sudah terbiasa menjadi pribadi yang mandiri. Dalam kesempatan yang sama, ia bercerita ketika melahirkan putri pertamanya, Dialucita Annabel Estheressa Thiorina Situmorang.
ADVERTISEMENT
"Saya melahirkan anak pertama, udah mau nyampe rumah sakit, suami yang nganterin subuh-subuh. Pada saat mau dibawa, (kata suami) 'mama maaf ya ada callingan'. Maksudnya ada callingan emergency, jadi di rumah sakit sendiri, tanpa orang tua, tanpa suami melahirkan sendiri," beber Astrid yang kini sudah punya dua anak.
"Itu kejadiannya aku melahirkan Annabel sendiri, suamiku lagi operasi pasien lain. Tapi itulah konsekuensi menjadi istri seorang dokter. Begitu pun ke anak-anak, aku bilang sama mereka bahwa papa bekerja menolong orang," lanjutnya.
Astrid tidak menampik pada awalnya anak-anak bertanya mengapa ayahnya tidak bisa ikut bermain bersama. Berkat pengertian yang ia berikan lama kelamaan anak-anaknya pun mengerti.
Meski sama-sama sibuk bukan berarti Astrid dan suami, yang sudah menikah selama 6 tahun, tidak memiliki waktu berdua.
ADVERTISEMENT
"Mama mertua dan mamaku sudah tahu kalo kode-kodenya, mau malam minggu. Pokoknya kalo aku nanya, 'halo ma, Sabtu ke mana', oh mama (nanya balik), 'mau ke mana kalian'. Jadi udah tahu, jadi waktu kita pacaran Sabtu Minggu, biar aman ya di luar kota aja," katanya.
Baginya menciptakan waktu berdua dengan suami penting dilakukan, mengingat usia pernikahan mereka masuk tahun ketujuh. "Penting banget di mana ada fase-fase kalo kita tidak meng-create keharmonisan itu dan kita hanya menerima keadaan yang membuat kita tumbuh-tumbuh, itu enggak akan terjadi," imbuhnya.