Bioskop di Berbagai Negara Banyak yang Tutup, Bagaimana dengan Indonesia?

19 Maret 2020 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bioskop XXI. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bioskop XXI. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah bioskop di beberapa negara tutup sementara demi mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19. Dua jaringan bioskop di AS, Regal Cinemas dan AMC Theaters, telah menutup seluruh cabangnya, sedangkan Palace Cinemas di Australia juga memutuskan untuk berhenti beroperasi untuk sementara.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana dengan bioskop-bioskop di Indonesia? Untuk saat ini, Cinema XXI dan CGV sudah memberlakukan sejumlah perubahan pada bioskop-bioskop mereka, yakni dengan mengubah jam tayang.
Ilustrasi bioskop XXI. Foto: Shutterstock
"Dalam rangka turut aktif mendukung kebijakan social distancing dari Pemerintah, mulai Rabu, 18 Maret 2020, kami melakukan modifikasi jumlah jam tayang dari yang sebelumnya lima show menjadi empat show di seluruh jaringan bioskop kami," jelas Dewinta Hutagaol, Head of Corporate Communications & Brand Management Cinema XXI, pada kumparan, Kamis (19/3).
Selaras dengan Cinema XXI, CGV juga memberlakukan hal yang sama terkait jam tayang film-film yang ada.
"Banyak dari bioskop CGV bekerja sama dengan dan berada di dalam mal atau pusat perbelanjaan. Kami terus berkoordinasi dengan pihak mal atau pusat perbelanjaan di mana CGV berada. Jika pihak mal mengurangi jam operasionalnya, tentunya kami juga akan menyesuaikan," terang Hariman Chalid selaku Public Relations Manager CGV Cinemas Indonesia, pada kumparan, hari ini.
ADVERTISEMENT
"Sejauh ini, ada beberapa mal yang sudah mengurangi jam operasionalnya. Jadi, kami mengikuti dengan juga mengurangi jam operasional, rata-rata menjadi 3-4 showtime dari sebelumnya 5-6 showtime," lanjutnya.
Suasana bioskop CGV. Foto: Dok. CGV Indonesia
Untuk Cinema XXI, bioskop tersebut juga telah mematuhi instruksi maupun keputusan yang ditetapkan pemerintah pusat ataupun daerah. Yakni, dengan mengimbau stafnya di bagian ticketing terkait jumlah penonton dalam satu teater.
"Kami juga mengimbau kepada petugas di lapangan, terutama di bagian ticketing untuk menetapkan jarak aman antara penonton satu dengan yang lainnya, yaitu bangku yang terisi akan diselingi dengan satu bangku kosong. Hal ini juga sejalan dengan arahan dari Pemerintah perihal social distancing," kata Dewinta.
Selain itu, selain menghadirkan film-film nasional, Cinema XXI juga bekerja sama dengan distributor film independen untuk menayangkan sejumlah film.
com-Cinema XXI Foto: Shutterstock
Untuk CGV, karena jaringan bioskop ini bekerja berada di dalam mal atau pusat perbelanjaan, CGV memilih untuk mengikuti kebijakan dari tempat mereka bernung tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jika malnya harus menutup sementara, ya, kami juga akan ikut menutup. Kami tidak bisa menutup begitu saja tanpa ada koordinasi dengan mal atau pusat perbelanjaannya, karena ada kontrak kerja sama. Bila ada instruksi dari pemerintah pusat atau daerah untuk menutup, ya, pastinya kami akan patuh," ungkap Hariman.
Hingga kini, CGV belum menerapkan untuk memberikan jarak aman antarpenonton saat menonton di bioskop mereka. Namun, pihak CGV sedang mempelajarinya.
"Ini sedang kami pelajari implementasinya. Bukan tidak mungkin akan melakukannya dalam waktu dekat," ujar Hariman.
Suasana bioskop CGV. Foto: Dok. CGV Indonesia
Terkait jumlah penonton di bulan Maret ini, CGV mengakui bahwa ada penurunan dalam jumlah penonton. Saat ini, pihak bioskop sedang melakukan penghitungan dari 68 bioskop CGV di Indonesia akan hal itu.
ADVERTISEMENT
"Belum bisa ambil kesimpulan untuk efek virus corona ini usai pengumuman dari pemerintah minggu lalu. Juga, karena masih dalam perhitungan. Dengan adanya imbauan pemerintah untuk social distancing, menjauhi tempat tempat umum, tidak berkumpul di suatu tempat, ditambah lagi dengan adanya beberapa jadwal rilis film yang ditunda, hasilnya tentu ada penurunan pengunjung," jelas Hariman.
Ditambah lagi, CGV mengatakan bahwa ada tiga film lokal yang menunda penayangannya minggu ini.
"Animo masyarakat memang tidak setinggi biasanya untuk menonton di bioskop. Bulan Januari hingga awal Maret biasanya adalah periode di mana tidak banyak film-film besar dirilis. (Soal film yang batal tayang) kami mengikuti aja karena CGV dalam hal ini sebagai venue tempat pemutaran filmnya saja, toh mereka tidak membatalkan, tapi menunda," ucapnya.
Ilustrasi bioskop XXI dan CGV. Foto: Shutter Stock
Untuk ke depannya, Cinema XXI dan CGV akan terus berusaha untuk memberikan kenyamanan pada penonton-penonton mereka. Saat ini, CGV telah menggunakan disinfektan dengan standar biosecurity.
ADVERTISEMENT
Yang artinya, disinfektan tersebut memiliki kemampuan mencegah suatu area dari masuknya agen penyakit, menjaga tersebarnya agen penyakit dari daerah tertentu, dan menjaga agar suatu penyakit tidak menyebar di dalam area tersebut.
Untuk hand sanitizer pun, CGV menggunakan hand sanitizer yang mengandung 60 persen alcohol dan Triclosan yang efektif membunuh 99 persen kuman termasuk virus.
"Kami menggunakan disinfektan berlabel Vircon S yang sudah digunakan di berbagai negara, termasuk Lembaga PBB, FAO, dan Emergency Disease Control (EDC). Sekali semprot di dalam satu ruangan, disinfektannya bisa bertahan hingga enam bulan. Untuk tempat duduk, meja, pintu, dan permukaan-permukaan lainnya, kami menggunakan pembersih juga dari Virkon, itu dilakukan secara berkala setelah showtime oleh para housekeeping kami," kata Hariman.
ADVERTISEMENT