Brett Anderson Mandi Keringat Demi Penggemar Suede di Soundrenaline

8 September 2019 2:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Brett Anderson di Soundrenaline 2019, Bali, Sabtu (7/9). Foto: Adhie Ichsan
zoom-in-whitePerbesar
Brett Anderson di Soundrenaline 2019, Bali, Sabtu (7/9). Foto: Adhie Ichsan
ADVERTISEMENT
Brett Anderson boleh saja berusia setengah abad, tapi energi vokalis band Suede itu seperti gelombang Britpop yang melanda industri musik di era ‘90-an. Besar dan tak terbendung.
ADVERTISEMENT
Selama satu dekade terakhir, sudah ada beberapa band dari tanah Inggris yang naik panggung menyapa penggemarnya di Indonesia. Mulai dari Placebo yang diboyong Java Musikindo pada Februari 2010, Blur yang menginvasi tiga tahun kemudian, hingga Liam Gallagher yang manggung tanpa Oasis.
Bagi sebagian penggemar Britpop, mungkin penampilan Placebo yang terbaik. Tetapi tak ada yang bisa menyaingi aksi panggung Brett Anderson di Soundrenaline 2019. Dia begitu liar, interaktif, dan atraktif.
Vokalis yang di awal kariernya bergaya androginy itu muncul di A Stage, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali, Sabtu (7/9) jelang tengah malam. Ia tampil dengan kemeja biru navy lengan panjang, celana hitam dan sepatu pantofel layaknya eksekutif muda baru pulang kantor, lalu melepas penat dengan nge-gig di bar.
Brett Anderson di Soundrenaline 2019, Bali, Sabtu (7/9). Foto: Adhie Ichsan
Lagu ‘Electricity’, Because We’re Young’, ‘She’ hingga ‘Lazy’ mengalun sebagai pembuka. Bertolak belakang dengan judul terakhir yang disebut, Brett mengeksplorasi panggung dengan lincah. Bergerak ke sana-kemari sambil memegang mic dengan kabel panjang dan memutarnya di atas kepala.
ADVERTISEMENT
Sadar atraksinya belum cukup memancing belasan ribu penonton mengeluarkan suara untuk bernyanyi bersama, vokalis yang juga punya empat album solo itu lebih agresif dengan melompat ke barisan penonton terdepan. Ia tak segan memeluk, menyapa, merangkul dan berkali-kali menyodorkan mic-nya.
Ketika tempo sudah terlalu tinggi, Brett tidur telentang di lantai panggung, menyanyikan lagu slow sambil terus berharap ada suara-suara lain yang mengikutinya.
“Aku enggak bisa dengar suara kalian. Tolong lebih keras,” kata Brett.
Suede sebenarnya sudah pernah membawakan lagu-lagu hits-nya di Jakarta pada Maret 2011. Tapi saat itu mereka hanya tampil di depan penonton terbatas.
Maklum saja, band yang terbentuk pada 1989 itu datang atas undangan salah satu perusahaan yang memproduksi telepon seluler. Penampilannya kala itu tak didukung sound system dan lighting yang maksimal.
ADVERTISEMENT
Di Soundrenaline, Suede mendapatkan semua fasilitas yang dibutuhkan demi memberikan pengalaman tak terlupakan untuk penggemarnya. Tapi sayang, berkali-kali Brett meminta penonton untuk bersuara lebih keras, hanya sayup-sayup koor penonton yang terdengar. Padahal, badannya sudah basah keringat dan setengah kancing bajunya sudah dibuka.
Suede kemudian membawakan lagu ‘Positivity’ yang merupakan single pertama dari dari album ‘A New Morning’, dirilis 6 September 2002 di bawah bendera Columbia Records. Saat pertama kali keluar, lagu itu mendapatkan respons beragam dari kritikus, tapi berhasil menjadi nomor satu di Denmark, nomor 12 di Spanyol, dan nomor 16 di kampung halamannya di Inggris.
Brett menganggap, ini salah satu karya terbaiknya, sebelum sudut pandangnya sedikit berubah karena pendapat orang lain yang merasa tersinggung dengan liriknya.
Brett Anderson di Soundrenaline 2019, Bali, Sabtu (7/9). Foto: Adhie Ichsan
Brett Anderson kembali melanjutkan aksi liarnya di atas panggung dengan iringan lagu ‘Can’t Get Enough’, ‘Trash’, dan ‘Animal Nitrate.’
ADVERTISEMENT
It’s hot. Very hot and sweaty,” tutur Brett dengan aksen British yang kental.
Setelah membawakan ‘Beautiful Ones’, Suede menutup penampilannya di Soundrenaline 2019 dengan lagu ‘She’s in Fashion’ secara akustik dan ‘Saturday Night’ yang berujung letupan kembang api.
“Terima kasih, Bali. Ini jelas bukan penampilan terakhir kami di sini,” ucap dia menyampaikan salam perpisahan.