Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Cek Toko Sebelah vs Susah Sinyal, Lebih Bagus Mana?
16 Januari 2018 12:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, Ernest telah sukses menjadi sutradara, penulis naskah skenario, sekaligus pemeran dalam 3 judul film berbeda, 'Ngenest The Movie' (2015), 'Cek Toko Sebelah' (2016), dan 'Susah Sinyal' (2017).
Namanya kian terkenal di industri perfilman setelah pada tahun 2017, suami dari Meira Anastasia itu berhasil memenangkan Piala Citra perdananya untuk kategori 'Penulis Skenario Asli Terbaik' lewat 'Cek Toko Sebelah'.
Setelah akhir tahun kemarin 'Susah Sinyal' resmi dirilis, sampai pekan ketiganya film tersebut sudah berhasil ditonton oleh lebih dari 2 juta pasang mata di Indonesia.
Rupanya, bantuan Meira dalam menulis naskah skenario menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat. Mengingat, tak banyak wanita yang berprofesi sebagai penulis naskah sekenario di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Karena kesuksesan 'Cek Toko Sebelah' dan 'Susah Sinyal', kumparan (kumparan.com) tertarik untuk menyandingkan kedua film tersebut, dan menilai mana yang lebih baik dari segi cerita, unsur komedi, pencapaian, dan original soundtrack.
1. Cerita
'Cek Toko Sebelah' adalah film yang mengangkat cerita tentang budaya berdagang yang banyak dianut oleh keturunan etnis Tionghoa di Indonesia.
Berlatarkan kota metropolitan Jakarta, film ini menceritakan tentang kecemburuan Yohan (Dion Wiyoko) saat sang ayah, Afuk (Chew Kin Wah), justru mewariskan tokonya pada sang adik, Erwin (Ernest Prakasa). Padahal Erwin lebih suka berkarier dari pada menjadi pengusaha.
Secara tidak sadar, persoalan serupa yang menyangkut perbedaan mimpi pribadi, dan mimpi orang tua kadang sering terjadi. Bagaimana akhirnya cinta dalam keluarga bisa mempertemukan semua mimpi yang bertabrakan menjadi pesan moral yang berhasil dikemas secara menarik oleh Ernest Prakasa.
ADVERTISEMENT
Agak berbeda dengan 'Cek Toko Sebelah', 'Susah Sinyal' bukanlah film yang mengedepankan kisah keluarga Tionghoa, namun film ini kembali mengangkat konflik orang tua dan anak.
Berlatarkan kota Jakarta dan Sumba, film ini mengangkat kisah Ellen (Adinia Wirasti), seorang single mom yang berprofesi sebagai seorang pengacara. Ia kerap kali tidak bisa meluangkan waktu bagi anak tunggalnya Kiara (Aurora Ribero). Karena hal tersebut, Kiara pun tumbuh menjadi remaja pemberontak yang sering melampiaskan emosinya di media sosial.
Saat nenek Kiara yang begitu dekat, Agatha (Niniek L Karim), meninggal karena serangan jantung, ia langsung terguncang. Untuk menghibur Kiara, Ellen pun mengajaknya pergi berlibur ke pulau Sumba.
Unsur hubungan ibu dan anak dari keluarga yang kurang harmonis, menggambarkan bagaimana kesibukan Jakarta kadang melunturkan cinta kasih anak pada sang bunda, dan semua itu berhasil diramu oleh Ernest dan istri bersama-sama. Meski 'Cek Toko Sebelah' juga sangat menyentuh, 'Susah Sinyal' mengangkat cerita yang lebih plural. Artinya, dari segi cerita film 'Susah Sinyal' terbukti lebih baik.
ADVERTISEMENT
2. Unsur Komedi
Karena Ernest memulai karier sebagai seorang komika, tak seru rasanya ketika tidak membandingkan unsur komedi di film 'Cek Toko Sebelah' dan 'Susah Sinyal'. Di film 'Cek Toko Sebelah' unsur komedi dibawakan oleh para pegawai toko yang dibintangi oleh beberapa komika ternama Indonesia, seperti Dodit, Abdur Arsyad, Arafah Rianti, Awwe, dan Aci Resti.
Lelucon khas masyarakat kelas menengah, sangat mampu mencairkan suasana drama di film 'Cek Toko Sebelah'. Guyonan yang terasa dekat kehidupan sehari-hari, menjadikan film ini menyenangkan untuk ditonton.
Di film 'Susah Sinyal', guyonan kembali hadir dari beberapa nama komika yang memerankan beberapa tokoh, seperti Arie Kriting dan Abdur Arsyad sebagai tokoh pegawai hotel.
Sementara Ge Pamungkas, memerankan seorang turis. Bahkan Ernest Prakasa yang berperan sebagai asisten pengacara bernama Iwan, sukses mengocok perut semua orang yang menonton film ini
ADVERTISEMENT
3. Pencapaian
Rilis pada bulan Desember 2016,'Cek Toko Sebelah' sukses ditonton oleh 2,6 juta orang di Indonesia. Ini merupakan angka yang termasuk fantastis untuk kelas film Indonesia.
Selain itu, Ernest yang baru dua kali menjadi seorang penulis naskah skenario juga sukses memenangkan Piala Citra 2017 untuk kategori Penulis Skenario Asli Terbaik dan Piala Maya 2017 untuk kategori Skenario Asli Terpilih. Baru memasuki minggu ketiga, film 'Susah Sinyal' sampai saat ini sudah ditonton oleh 2 juta orang di Indonesia. Ini jelas lebih pesat dibandingkan film 'Cek Toko Sebelah'.
Meski belum ada penghargaan yang Ernest terima, bersama Ika Natassa, penulis novel Critical Eleven, Ernest juga mengeluarkan 'Susah Sinyal' versi novel. Saat membuka pre-order untuk 100 buku pertama, novel 'Susah Sinyal' ludes terjual hanya dalam waktu 30 menit.
ADVERTISEMENT
Meski sampai saat ini prestasi 'Cek Toko Sebelah' masih lebih hebat, dengan antusiasme yang begitu tinggi dari masyarakat, 'Susah Sinyal' ke depannya bisa saja mengalahkan prestasi 'Cek Toko Sebelah'.
4. Original Soundtrack
Di film 'Cek Toko Sebelah' terdapat 5 lagu original soundtrack yang masing-masing dibawakan oleh GAC dan The Overtunes. Lagu 'Senyuman dan Harapan' hasil kolaborasi kedua musisi tersebut, hingga saat ini sudah didengarkan lebih dari 1,6 juta orang di Spotify.
Selain itu, lagu 'Let You Go' bahasa versi dari The Overtunes juga telah didengarkan 1,3 juta orang.
Ingin mengulang kesuksesannya, di film 'Susah Sinyal' Ernest kembali menggaet The Overtunes untuk mengisi soundtrack di film tersebut. Lagu yang dibawakan oleh The Overtunes berjudul 'Bukan Sekedar Kata'.
ADVERTISEMENT
Sejak dirilis pada akhir Desember lalu, lagu ini telah didengarkan lebih dari 2,5 juta orang di Spotify.
Selain The Overtunes, Ernest juga mengajak beberapa musisi muda untuk juga berartisipasi mengisi original soundtrack di film 'Susah Sinyal', termasuk Rendy Pandugo yang membawakan 'By My Side'. Lalu ada MarcoMarche yang membawakan 'Puisi Pagi', dan Aurora Ribero yang membawakan 'Untuk Mama'.
'Susah Sinyal' terbukti lebih berani setelah Ernest mengajak banyak talenta muda untuk mengisi original soundtrack-nya. Dari dua film tersebut, terbukti bahwa keduanya sama kuat. Meski begitu, 'Susah Sinyal' bisa saja mengalahkan 'Cek Toko Sebelah' bila di tahun ini, Ernest kembali memenangkan penghargaan film Indonesia.