Cerita Apoy Wali Terbang dari Gorontalo, Bantu Evakuasi Korban Tsunami

26 Desember 2018 10:56 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Band Wali di Festival Danau Sunter (Foto: Iqbal  Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Band Wali di Festival Danau Sunter (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bencana tsunami yang melanda Selat Sunda pada Sabtu (22/12) mengejutkan banyak pihak sekaligus meninggalkan rasa sedih mendalam. Data yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa (25/12) siang kemarin menyebutkan 429 orang meninggal dunia, 154 orang hilang, 1.485 orang luka-luka dan 16.082 mengungsi akibat tsunami di Banten dan Lampung. Jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah mengingat proses pencarian dan evakuasi korban hingga kini masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
Kabar mengejutkan ini juga menghentak para personel Wali yang di malam kejadian, Sabtu (22/12) malam sedang berada di Gorontalo. Meski jauh dari lokasi kejadian, namun Apoy, Faank, Tomi dan Ovie merasakan kegelisahan yang luar biasa. Mereka mendapat informasi jika Ade Jigo dan Aa Jimmy yang tergabung dalam Duo Jigo tengah mengisi satu acara di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten.
Mereka sangat khawatir Ade dan Aa Jimmy, yang kala itu turut membawa serta keluarganya masing-masing ikut menjadi korban.
Panggung yang hancur akibat terjangan tsunami. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Panggung yang hancur akibat terjangan tsunami. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Bagi Wali, Ade Jigo dan Aa Jimmy bukan sekadar rekan sesama seniman. Lebih dari itu. Keduanya yang bernaung dalam manajemen Wali, memiliki kedekatan yang erat dengan Wali.
Ade dan Aa Jimmy sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga. Begitu juga dengan anak dan istri Ade dan Aa Jimmy, sudah dianggap sebagai saudara. Sejak malam itu, perhatian keluarga besar Wali tertuju ke Tanjung Lesung.
ADVERTISEMENT
Hingga keesokan paginya, pada Minggu (23/12), Ade Jigo mengirim kabar jika ia selamat meski terluka. Namun istri dan sahabatnya, Aa Jimmy belum diketahui nasibnya.
Mendapat informasi ini, Wali yang hari itu kembali ke Jakarta memutuskan mengambil tindakan. Di bawah koordinasi Wali Care, para personel Wali memutuskan langsumg bergerak ke lokasi kejadian.
"Mereka adalah keluarga besar Wali. Ade Jigo dan istri, Aa Jimmy dan istri. Anak-anak mereka juga keponakan kami semua. Maka kami all out langsung terjun ke TKP di Tanjung Lesung," ujar Apoy kepada kumparan, lewat sambungan telepon, Selasa (25/12) malam.
Setibanya di sana, Apoy melihat langsung kondisi di lapangan. Rumah dan bangunan di sisi pantai hancur di tengah desiran ombak dan embusan angin pantai. Daerah wisata yang biasa dipenuhi riuh rendah dan tawa wisatawan, berganti dengan raungan sirine mobil ambulans dan mobil jenazah yang berlalu-lalang.
Suasana Villa di Tanjung Lesung yang hancur di terjang tsunami. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Villa di Tanjung Lesung yang hancur di terjang tsunami. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Hal yang sama juga terlihat di Tanjung Lesung Beach Resort, tempat Aa Jimmy dan Ade Jigo tampil dalam acara yang digelar satu perusahaan BUMN. Di panggung itu, selain Duo Jigo juga tampil band Seventeen yang belakangan diketahui tiga personelnya meninggal dunia. Hanya Ifan sang vokalis yang selamat.
ADVERTISEMENT
Saat itu Apoy melihat langsung bagaimana kondisi panggung yang luluh lantah tersapu gelombang. Apoy merasakan kengerian yang begitu dalam dan mencoba membayangkan seperti apa kejadian saat gelombang itu datang.
"Melihat kondisi yang ada, hanya satu yang ada di pikiran saya, saya pasrah kalau saat itu terjadi bencana susulan dan kami dipanggil Allah, kami pasrah. Suasana sangat mecekam," kata Apoy.
Apoy menceritakan, ada satu kejadian yang membuatnya dan tim Wali Care panik. Kala itu, ketika berhasil menemukan jenazah Aa Jimmy, tiba-tiba bunyi sirine tanda bahaya gelombang tinggi berbunyi kencang. Suasana menjadi panik. Seluruh petugas yang ada melarikan diri.
"Tiba-tiba ada sirine, seluruh tim yang ada disitu, TNI, Polri semua lari menyelamatkan diri. Semua khawatir akan ada gelombang susulan," ujar Apoy 'Wali'.
ADVERTISEMENT
Beruntung gelombang tinggi yang dikhawatirkan tidak berdampak besar. Apoy dan tim akhirnya bisa kembali dan mengurus jenazah Aa Jimmy untuk kemudian dibawa ke RSUD Serang.
Begitu juga ketika mereka berhasil mengidentifikasi jenazah istri Aa Jimmy, istri Ade Jigo dan roadman Jigo Julia Resnania. Semua berjalan lancar.
"Kesulitan Alhamdulillah kita tidak menemukan banyak kendala, Aa Jimmy mudah diidentifikasi, almarhumah Julia juga dan istri Ade Jigo. Kesulitan terbesar adalah ketika mengidentifikasi istri Aa Jimmy, karena kondisi, maaf yang agak sulit untuk diidentifikasi," ujar Apoy 'Wali'.
Saat ini Aa Jimmy dan istri telah dimakamkan di kampung halaman mereka di Cianjur, Jawa Barat pada Senin (24/12) kemarin.
Jenazah istri Aa Jimmy akan dibawa ke rumah duka di Cianjur, Jawa Barat (Foto: dok: Wali Care Foundation)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah istri Aa Jimmy akan dibawa ke rumah duka di Cianjur, Jawa Barat (Foto: dok: Wali Care Foundation)
Sementara dua anak Aa Jimmy yang sebelumnya dinyatakan hilang saat kejadian, salah satunya berhasil ditemukan pada Selasa (25/12) sore kemarin. Yakni putri kedua almarhum, Nasya Rafani Aradya.
ADVERTISEMENT
"Kami masih bertahan di sini sampai anak pertama Aa Jimmy ditemukan. Setelah itu kami juga akan membantu korban-korban lain," ujar Apoy.
Ia juga memastikan bahwa keluarga besar Wali akan membantu mengurus anak Aa Jimmy yang selamat. Saat kejadian, anak ketiga Aa Jimmy yang berusia 2 bulan bersama pengasuhnya di hotel. Sementara istri dan dua anak pertama Aa Jimmy ikut ke lokasi acara.
"Kami sudah punya rencana untuk apa yang bisa kita lakukan bagi putri ketiga Aa Jimmy, membantunya hingga dewasa. Insya Allah kami akan ikut mengurus dan membantu. Yang jelas dari Wali Care kami siap dan akan membantu," kata Apoy 'Wali'.