Cerita Jesse Ruben Tentang Musik dan Kehidupannya

27 Maret 2019 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jesse Ruben. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jesse Ruben. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Tahun ini, Jesse Ruben menggelar tur Asia untuk pertama kalinya. Pertunjukan pertama sudah digelar beberapa waktu lalu di Manila, Filipina. Jesse Ruben juga mampir ke Jakarta, Indonesia, tapi sayang, dia tidak menggelar konser di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Ketika ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jesse berbagi banyak cerita. Salah satunya, tentang Extended Play (EP) terbarunya yang berjudul ‘HOPE’.
Jesse butuh waktu 2,5 tahun untuk memproduksi ‘HOPE’. Di dalamnya, terdapat lima buah lagu, yakni 'This Is Why I Need You', 'Ours', 'Nothin's Gonna Bring Me Down', 'First Day of Summer', dan 'Simple Little Ballad'. Kelima lagu ini juga memiliki nuansa yang berbeda.
“Aku tidak suka jika (lagu satu) album terdengar sama. Meski hanya ada lima lagu, aku ingin semua bisa mencakup luas dari emosi, vibes, perasaan, speed, tempo. Menulis lagu yang sama berulang kali bisa membosankan. Jadi, aku suka lagu (dengan tempo) lambat, cepat, heavy. Aku ingin memberikan semuanya dalam satu kemasan (EP),” kata Jesse Ruben.
Jesse Ruben. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Lagu ‘This Is Why I Need You’ merupakan bentuk terimakasih Jesse kepada orang-orang yang membantunya melewati penyakit yang diderita. Jesse sempat menderita penyakit Lyme, infeksi yang disebabkan oleh bakteri genus Borrelia sp yang ditularkan lewat gigitan kutu. Kondisi ini dapat menjangkit dan mengganggu berbagai sistem organ tubuh.
ADVERTISEMENT
Jesse Ruben juga mengatakan bahwa ia merasa senang jika melihat fans merasa tersentuh atau menangis saat mendengar lagunya. Terkadang, sebagai manusia, kita perlu terhubung dengan orang lain. Namun, di saat yang sama, kita seakan mendorong orang lain untuk terlihat kuat.
“Ketika aku tampil dan melihat reaksi emosional seseorang, aku senang melihatnya. Karena itu berarti mereka menurunkan tameng dirinya sedikit (karena laguku),” ujarnya.
Jesse Ruben. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Bisa membuat orang merasa terhubung dengan dirinya sendiri atau lingkungan lewat lagunya juga membuat Jesse merasa spesial. Hal inilah yang membuat Jesse tertantang untuk menentukan prioritas dalam hidupnya sekaligus mempelajari dunia yang ia geluti, mulai dari sisi kreatif hingga promosi.
“Itu adalah salah satu tantangan, menjadi bos atas diri sendiri. Jadi, manajemen waktu sangat penting, apakah kau harus menulis lagu, promosi, traveling, PR (Public Relation), (berurusan dengan) kontrak. Ketika kamu jadi artis, kamu belajar melakukan banyak hal, belajar design merch, website, dan banyak hal,” bebernya.
Jesse Ruben (kiri) dan Kyle Patrick (kanan). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Selain berbicara tentang musik, Jesse juga bercerita tentang persahabatannya dengan Kyle Patrick. Keduanya saling kenal karena kuliah di tempat yang sama, Berklee College of Music, Boston, Massachusetts, AS.
ADVERTISEMENT
“Kami bertemu tahun 2005. Sudah 14 tahun dan kami tidak terlihat bertambah tua,” kata Jesse disambut gelak tawa Kyle Patrick yang duduk di dekatnya.
Kyle juga menjadi bestman pada pernikahan Jesse bulan Oktober lalu. Tidak hanya sebagai sahabat, frontman The Click Five itu juga menjadi co-manager Jesse Ruben dan produser EP ‘HOPE’.