Cerita Mouly Surya Sepulangnya dari Festival Film Cannes

13 Juni 2017 12:06 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sutradara film, Mouly (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Sutradara film, Mouly (Foto: Munady)
ADVERTISEMENT
Mouly Surya masih terlihat semringah. Dia baru saja pulang dari Festival Film Cannes di Prancis untuk pemutaran film ‘Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak’ atau 'Marlina the Murderer in Four Acts’. Film itu terseleksi di Quinzaine des réalisateurs (Directors Fortnight).
ADVERTISEMENT
“Saya pernah sih ke Cannes beberapa kali. Tapi ini pertama kalinya saya ke Cannes untuk screening film saya sendiri. Dan jujur itu pertama kalinya saya nonton film saya sendiri di bioskop layar lebar,” kata dia saat ditemui di Fairmont Hotel, Jakarta Selatan.
Sebelumnya film Indonesia yang pernah tayang di festival film internasional bergengsi itu antara lain; ‘Tjoet Nja' Dhien' (1988, Semaine de la Critique), 'Daun di Atas Bantal (1998, Un Certain Regard)', dan 'Serambi (2006, Un Certain Regard)'. Sensasi yang dirasakan Mouly berbeda ketika dia menang penghargaan.
“Kalau film kan karya seni, pastinya selalu ada kontemplasi ke dalam diri sendiri yang bukan sekadar kompetisi. Ini lebih ke kontemplasi diri saya. Meski saya enggak buat film untuk itu, saya cuma ingin membuat supaya itu bisa mengakselerasi distribusi perfilman,” kata sutradara perempuan berusia 36 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Festival Film Cannes, bagi Mouly, juga menguji mentalnya sebagai sutradara yang harus terbuka dengan kritik. Dia pun bersyukur karena terhindar dari sorakan kecewa atau melihat penonton yang meninggalkan kursinya sebelum film selesai.
“Rasanya kayak next level di mana judgment di sana lebih berat lagi. Ketika nonton di Cannes itu ekspektsi mereka tuh sudah besar,” katanya.
“Jadi ada 1 kritikus yang bilang kalau nge-boo-in film is a sport gitu. Kalau mererka enggak suka tuh di-boo. Saya pernah nonton film apa gitu. Orang-orang tuh pada cabut, pergi banyak banget dan saya juga pernah benar-benar nonton di Cannes trus di-boo. Itu kan ngeri sekali ya,” tuturnya antusias sambil bergidik.
ADVERTISEMENT
‘Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak’ bercerita tentang seorang janda yang mencari keadilan setelah rumahnya diserang oleh segerombolan perampok. Ditulis oleh Mouly Surya dan Rama Adi berdasarkan ide cerita dari Garin Nugroho, film ini dibintangi oleh Marsha Timothy, Dea Panendra, Yoga Pratama, dan Egi Fedly.
Selama Festival Film Cannes berlangsung, film itu diputar 4 hingga 5 kali dalam sehari. Hingga saat ini Marlina masih diputar ulang di beberapa kota di Prancis.

“Mereka sangat antusias, terutama ada satu pemutaran yang saya datang, ada satu bagian di film, saya enggak bisa bilang yang mana, yang pasti tengah-tengah film itu mereka tepuk tangan. Mereka sangat responsif,” kata Mouly lega.
ADVERTISEMENT
"Banyak pertanyaan spesifik sih, seperti gimana perempuan di Indonesia? Maksudnya gimana peran perempuan di society di Indonesia, inspirasi cerita dari mana? Kebanyakan soal itu."
Banyak momen berkesan bagi Mouly selama 10 hari berada di Cannes. Ia tinggal di sebuah unit apartemen di lantai 5, dan tiap harinya mereka harus naik-turun tangga karena tidak ada lift. Tapi apartemen itu sungguh nyaman karena berada di kawasan pantai, dan cukup berjalan kaki menuju lokasi festival film.
“Kalau kata produser, saya kayak Syailendra tinggal di atas Borobudur. Cuma bedanya enggak bayar tiket aja,” ucapnya terkekeh.