Cerita Ustaz Khalid Basalamah Bangun Bisnis Kuliner dengan Dasar Ilmu Agama

12 Juni 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ustaz Khalid Basalamah saat Buka Ajwad Resto Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ustaz Khalid Basalamah saat Buka Ajwad Resto Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain berdakwah, Ustaz Khalid Basalamah juga fokus membangun bisnis kuliner yang bernama Ajwad Resto. Baru-baru ini, ia membuka cabang keduanya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Ustaz Khalid mengawinkan makanan yang bercita rasa khas Nusantara dan Timur Tengah.
"Kami coba kolaborasi dengan beberapa makanan Nusantara, misalnya pakai sambal terasi. Umumnya restoran Timur Tengah, pakai tomat yang diblender atau sedikit cabai yang tidak pedas," ujar Ustaz Khalid Basalamah kepada wartawan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Ustaz Khalid Basalamah saat Buka Ajwad Resto Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Dalam berbisnis, Ustaz Khalid tak hanya ingin mementingkan faktor ekonomi saja. Ia juga berusaha mengembangkan bisnisnya berlandaskan pada ajaran agama.
Oleh karena itu, pria berusia 49 tahun tersebut tak khawatir jika ada restoran sejenis yang menjual makanan serupa dengan miliknya. Ia percaya bahwa rezeki tiap manusia sudah diatur oleh Tuhan.
"Kalau setiap kali kita berpikir, 'Oh ini saingan saya,' maka yang kita lakukan adalah hal-hal negatif karena berambisi menyaingi dan mengikuti apa yang pesaing lakukan sehingga kita lupa untuk kreatif," ucap Ustaz Khalid Basalamah.
ADVERTISEMENT
"Kuncinya dalam berbisnis sesuai ajaran Islam, selama 4 hal ini berkumpul maka akan berkembang usaha ini. Pertama, modal halal. Kedua, sistem yang digunakan halal. Ketiga, produk yang dijual halal. Terakhir, kegiatan sosial berbagi dengan orang lain," sambungnya.
Karena itu, dalam mengembangkan makanan yang ia jual, Ustaz Khalid hanya berkonsentrasi untuk mengembangkan rasa. Ia tak memedulikan saingan usahanya.
"Saya berpikir, karena yang kita jual adalah cita rasa makanan maka harus mengokohkan dulu cita rasanya baru berekspansi. Dalam berbisnis, kalau mau melihat sehat atau tidaknya harus melewati (ujian waktu) 10 tahun," kata Khalid Basalamah.