Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Senin (11/3) menjadi hari yang paling menyesakkan bagi Putri Titian . Karena di hari itu, Tian, begitu ia disapa, harus merelakan kepergian sang ayah tercinta, Razak Bahar untuk selama-lamanya.
ADVERTISEMENT
Razak diketahui mengembuskan napas terakhir pada pukul 03.00 WIB tanpa meninggalkan sepatah kata pun untuk keluarganya. Putri Titian sendiri tidak banyak bicara saat pemakaman sang ayah yang bertempat di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.
Putri yang tengah mengandung anak kedua berusaha untuk tegar. Meski begitu, ia tak kuasa menahan air matanya. "Enggak ada lagi ayah," kata Putri Titian sembari menangis.
Sampai akhirnya, Kamis (14/3) kemarin, istri Junior Liem tersebut menuangkan isi hatinya selepas kepergian ayahanda tercinta. Putri Titian ingat betul betapa sang ayah selama ini selalu menjadi pengganggu dalam hidupnya.
"Setiap bikin PR mari berhitung waktu SD pasti dia marah-marah kalo salah.. salah hitung dikit tangganku di sabet pake penggaris," cerita Putri Titian di Instagram pribadinya.
ADVERTISEMENT
Begitu pun ketika dirinya mulai beranjak remaja. Banyak hal-hal yang menurut Tian harus ia lakukan sesuai dengan keinginan ayahnya.
"Waktu mau perpisahan SMP dia ga izinin aku pergi perpisahan brg teman-teman sekolah gara-gara ga ada surat izin tertulis. Waktu Sekolah SMA dia memaksa untuk aku masuk SMA yang dia Suka bukan SMA yang aku pingin (karena banyak teman-teman ku)," lanjut Tian.
Bahkan sampai dirinya menikah pun, sang ayah masih saja terus mengganggu hidupnya. "Dia masih saja menggangu dengan pesan-pesann nya yang lebay. Kenapa sih selalu jadi penggangu di hidupku?" ungkapnya.
Itulah mengapa Putri Titian menyebut ayahnya dengan julukan 'Si Pengganggu'. Dan sekarang setelah Razak tiada, pesinetron Jungkir Balik Dunia Sissy itu tentunya merasa amat sangat kehilangan.
ADVERTISEMENT
Rasa kesal yang mungkin dulu sempat menggelayuti hatinya saat 'si pengganggu' itu ada kini justru berganti menjadi rindu.
"Harusnya aku lega, Si penggangu telah pergi. Tapi ternyata dia tidak benar benar pergi. Sekarang dia mengganggu pikiran ku,tapi kali ini dengan cara yang berbeda. Tidak ada rasa kesal,marah,benci melainkan rindu," pungkas Tian.
Download aplikasi kumparan di App Store atau di Play Store untuk mendapatkan berita terkini dan terlengkap.