Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Dengar Denise Chariesta Nyanyi, Uya Kuya: Semoga Lo Bisa Dikirim ke Planet Mars
7 Juni 2021 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Perseteruan antara Uya Kuya dan Denise Chariesta masih terus bergulir. Awalnya, Uya tak mempermasalahkan saat Denise me-roasting dirinya di TikTok.
ADVERTISEMENT
Namun, Uya mulai tak terima saat Denise mulai merembet ke anak-anaknya. Bahkan, Denise diketahui menghina Cinta Kuya, mulai dari mengomentari lagu terbaru Cinta yang berjudul Ngangenin hingga menghina Cinta yang tubuhnya disebut bau bawang.
Dalam obrolannya bersama Melaney Ricardo, Uya Kuya mengatakan bahwa perseteruan yang terjadi antara dirinya dengan Denise bukanlah setting-an. Bahkan, Uya mengatakan anak sulungnya sampai marah karena komentar Denise tentang lagunya seolah menggiring netizen untuk menghujat.
"Cinta sudah mulai marah. Awalnya gara-gara lagu. Dikomentari sampai mengundang orang sampai menghujat lagu itu. Lagu Cinta, kan, Ngangenin. Dia bilang, 'Ngangenin itu bahasa apa? Enggak ada di KBBI.' Dia bahkan bikin sayembara. Katanya, kalau nemu lagu yang ada liriknya kangen, dia kasih 100 juta," beber Uya Kuya dalam video berjudul UYA KUYA”JANGAN COBA2 NYENGGOL ANAK2 GUE..!”.
ADVERTISEMENT
Uya, yang sudah kadung geram, ikut sayembara tersebut dan menemukan banyak lagu dengan lirik kangen. Namun, sayembara itu ternyata di-takedown oleh Denise.
"Dia bilang dia enggak pernah bikin sayembara itu. Dia malah bilang ngangenin itu obat kuat. Di situ Cinta mulai marah karena lagu itu ciptaan dia," kata Uya.
Lagu Cinta Kuya Banyak Dihujat Gara-gara Denise Chariesta
Ulah Denise yang mengomentari lagu Cinta berdampak buruk. Lagu tersebut banjir hujatan. Hal ini, menurut Uya, membuat sang anak drop.
"Dia diserang sama netizen. Jadi, Cinta merasa si itu (Denise) memprovokasi orang untuk menghujat lagu dia. Gue sedihlah. Gue sedih ke Cintanya karena gue enggak mau anak kapok untuk membuat karya lagi," ujar Uya.
ADVERTISEMENT
Berjalannya waktu, Uya seolah melihat Denise harus menerima karma karena telah menghina sang anak. Belum lama ini Denise membuat lagu berjudul Gila. Lagu tersebut ternyata mendapat banyak respons negatif netizen dan dislike.
Dari situ, banyak netizen yang akhirnya membandingkan lagu Cinta dan Denise. Mereka balik menyerang Denise.
"Berbalik, tuh, Cinta banyak yang support, walaupun masih ada juga yang bully. Gue ajarin dia, ini namanya secara enggak langsung kita dapat marketing-an dari dia. Dia promosikan lagu, walaupun awalnya menyakitkan, tapi ini jalannya," kata Uya.
Uya Kuya 'Balas' Hinaan Denise Chariesta Secara Telak
Menurut Uya Kuya, Cinta sempat membuat balasan untuk Denise di akun TikTok. Namun, Uya meminta Cinta untuk menghapus karena dirasa kurang sopan.
ADVERTISEMENT
Uya kemudian mengajarkan anak-anaknya untuk membalas orang-orang yang menghina mereka dengan cara kreatif.
"Gue ajari untuk kreatif dan tidak menyerang fisik maupun menyakiti. Tapi, boleh sarkas. Contoh, kemarin dia (Denise) nyanyi di Kopi Viral, kata orang-orang fals, memang iya, jujur. Dia bikin konten di Tiktok, gue stitch, tuh. Gue enggak ngatain lagu dia jelek, gue sarkas aja. Gue tepuk tangan, 'Ini adalah tanda-tanda musik Indonesia mulai bangkit. Semoga lo bisa dikirim ke planet Mars untuk menghibur di sana,'" kata Uya sambil tertawa.
Momen saat Denise bernyanyi di sebuah program acara pun sontak mengundang hujatan netizen. Tak hanya itu, video klip Gila yang diunggah ke kanal YouTube Denise pun mendapat beragam komentar miring, bahkan jumlah dislike-nya mencapai 226 ribu.
ADVERTISEMENT
"Makin lama indonesia makin rusak gara-gara org model beginian," tulis seorang netizen di kolom komentar konten YouTube Denise Chariesta.
"Judul: Gila. Penyanyi: Orangnya Gila," tulis netizen lain.
"Dia yg nyanyi gue yg malu😂," kata netizen lainnya.
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin pagi (21/4) akibat stroke dan gagal jantung. Vatikan menetapkan Sabtu (26/4) sebagai hari pemakaman, yang akan berlangsung di alun-alun Basilika Santo Petrus pukul 10.00 pagi waktu setempat.