Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Desy Ratnasari vs Paramitha Rusady, Siapa yang Lebih Memikat?
27 Juli 2018 15:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Era '90-an diwarnai dengan banyaknya bintang-bintang televisi muda yang bersinar. Teknologi yang mulai berkembang di Indonesia kala itu jadi satu ladang subur bagi para pelaku industri seni untuk berkompetisi menjadi yang terbaik.
ADVERTISEMENT
Adalah Desy Ratnasari dan Paramitha Rusady , sosok perempuan cantik yang mampu memikat para remaja pria dengan kemampuan akting dan wajah ayu mereka.
Jadi, siapakah yang lebih memikat di era '90-an? Desy atau Paramitha? kumparan akan membantumu memilih.
1. Film
Lahir sebagai keturunan Sunda di Sukabumi, Jawa Barat, masa remaja Desy dihabiskan di kota Jakarta. Sejak kecil, Desy sudah sangat mencintai dunia seni serta modelling. Dari kegemarannya tersebut, Desy meraih juara dua di ajang pemilihan GADIS Sampul saat usianya usia 14 tahun pada 1987.
Kala itu, paras Desy yang sangat Indonesia membuatnya sukses mengungguli rekan sesama artis semasanya, Bella Saphira. Kemenangannya di ajang GADIS Sampul membuka jalan Desy ke dunia film hingga dirinya dipinang oleh Eduard Sirait sebagai bintang utama di film 'Blok M' (1990).
ADVERTISEMENT
Dalam film 'Blok M', Desy akhirnya diduetkan dengan sosok Paramitha Rusady yang sebelumnya telah mendulang kesuksesan dari film 'Ranjau-Ranjau Cinta' (1984), 'Cinta Anak Jaman' (1988), dan 'Si Kabayan Saba Kota' (1989). Meski pada akhirnya Paramitha sukses memenangkan kategori 'Artis Pendukung Terbaik' di ajang Festival Film Indonesia 1990, kepiawaian Desy beradu peran tetap diakui dan ia pun kemudian dipinang untuk kembali menjadi pemeran utama di film 'Olga Sepatu Roda'
Membintangi berbagai film, seperti drama komedi 'Joe Turun ke Desa' (1990), dan drama remaja 'Pesta; (1991). Salah satu film Desy yang paling melekat di hati adalah 'Joshua Oh Joshua' yang rilis pada 2001. Dalam film tersebut, Desy berperan sebagai istri Anjasmara, sekaligus sosok ibu yang nelangsa setelah sang anak, Joshua (Joshua Suherman), hilang saat masih bayi.
ADVERTISEMENT
Sedikit berbeda dari Desy Ratnasari, karier keartisan Paramitha Rusady sudah cemerlang sejak usianya 6 tahun. Paramitha kecil berperan sebagai Pinkan dalam film dokumenter 'Di Bawah Nyiur Melambai' (1972). Film tersebut merupakan salah satu karya dari rumah produksi sang ibu, Raden Ayu Marry Zumarya.
Sempat tidak bermain film selama sekolah dan aktif menjadi backing vocal di grup musik bentukan sang kakak, Ully Sigar Rusady, Paramitha baru memberanikan diri untuk membintangi berbagai iklan serta menjadi model majalah setelah dia tamat SMA pada 1984.
Satu tahun berselang, Nasrie Chepy menawarkan Paramitha untuk menjadi lawan main Rano Karno dalam film 'Ranjau-ranjau Cinta' (1984). Kepopuleran Rano serta paras ayu Paramitha membuat film 'Ranjau-ranjau Cinta' populer pada kala itu.
ADVERTISEMENT
Terhitung sejak 'Ranjau-Ranjau Cinta', pada 1984 hingga 1990, Paramitha telah berperan dalam 25 film, termasuk 'Merpati Tak Pernah Ingkar Janji' (1986) bersama Adi Bing Slamet, 'Makelar Kodok' (1989) bersama Kadir, juga 'Blok M' bersama Desy Ratnasari yang kemudian membawanya sukses memenangkan Festival Film Indonesia 1990.
Dari sekian banyak film yang dibintanginya, 'Catatan Si Boy' (1990) adalah yang paling terkenal. Tokoh Cindy yang diperankan Paramitha Rusady selalu dianggap cocok untuk disandingkan dengan sosok Boy yang diperankan oleh Onky Alexander. Belum lagi, kisah asmara di kehidupan nyata antara Onky dan Paramitha yang ramai diperbincangkan masyarakat.
2. Sinetron
Di pertengahan era '90-an, industri film Indonesia sempat mati suri. Desy memutuskan untuk banting setir dengan menjadi bintang sinetron. Desy pertama kali terlibat dalam sinetron 'Saat Memberi Saat Menerima' yang tayang pada 1994 dan bertahan selama dua tahun.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Desy Ratnasari kembali bermain sinetron bersama Primus Yustisio dan Atalarik Syach di sinetron 'Cinta' yang mengudara pada 1999. Kendati 'Cinta' hanya bertahan selama satu tahun, Desy sukses memenangkan kategori 'Aktris Terbaik' di Panasonic Gobel Awards 1999 berkat sinetron tersebut.
Usai film 'Joshua Oh Joshua' tayang, Desy kerap mendapat peran sebagai seorang ibu. Selain sinetron 'Hidayah', 'Kisah Adinda', dan 'Cinta Kelas Atas', pada 2005, Desy dipercaya untuk memerankan sosok bunda Zaenab yang sengsara. Dia beradu peran dengan Fachri Albar yang memerankan Malin Kundang.
Setali tiga uang dengan Desy, Paramitha Rusady juga aktif berperan di berbagai sinetron yang merajai dunia hiburan Indonesia di era '90-an. Pertama kali beperan di sinetron 'None' (1993), nama Paramitha baru mulai tersohor di industri sinetron setelah menjadi salah satu pemeran pendukung di sinetron 'Hati Seluas Samudera' yang juga dibintangi oleh Jeremy Thomas, Anjasmara, dan Elma Theana.
ADVERTISEMENT
Ingin lebih jauh mengembangkan bakat seninya, saat berperan di sinetron 'Karmila' (1998), Paramitha juga menjadi penyanyi dengan menyanyikan soundtrack 'Bias Asa' di sinetron tersebut.
Sejak 2010 hingga saat ini, Paramitha masih terlibat dalam berbagai sinetron, mulai dari 'Putri yang Ditukar' (2010), 'Anugerah' (2011), dan 'Surga yang ke-2' (2016). Jika di film 'Catatan Si Boy' dan sinetron 'Karmila' Paramitha kerap menjadi perempuan idaman pria, Paramitha kini selalu berperan sebagai seorang ibu.
3. Karya musik
Sejak 1993, Desy Ratnasari merambah dunia seni olah vokal. Kala itu, dia menelurkan album 'Lukisan Cinta' yang berisikan 10 lagu, termasuk 'Bibir Manismu', 'Lukisan Cinta', dan 'Untuk Apa'. Desy memainkan lagu-lagu berirama pop balada yang memang menjadi tren di era '90-an.
ADVERTISEMENT
Karier Desy di dunia musik baru mulai tenar saat album 'Tenda Biru' (1996) dan single dengan judul yang sama meledak di pasaran. Hingga saat ini, 'Tenda Biru' masih dikenang dan kerap dikumandangkan di beberapa pusat perbelanjaan kota.
Tak cuma sering menelurkan album solo, Desy juga beberapa kali dipercaya untuk mengisi soundtrack sinetron. Saat mantap berhijab dan memperdalam ilmu agama, Desy pernah menyanyi untuk soundtrack sinetron islami 'Hidayah' (2006).
Lain dari Desy, Paramitha yang juga berkarier di dunia tarik suara. Bahkan, dia lebih dikenal sebagai spesialis soundtrack film dan sinetron lawas.
Paramitha pertama kali mengisi soundtrack bersama Adi Bing Slamet untuk film 'Merpati Tak Pernah Ingkar Janji' (1986). Di era '90-an, Paramitha membentuk grup vokal Tiga Dara bersama Ita Purnamasari dan Sylvana Herman dengan menyanyikan kembali single 'Nona Manis', soundtrack film dengan judul yang sama. Film tersebut diperankan oleh banyak artis kawakan, seperti Ray Sahetapy, Meriam Belina, dan Jeffrey Woworuntu.
ADVERTISEMENT
Kendati hanya menelurkan dua album dan lama menghilang dari radar dunia hiburan Indonesia, Januari lalu, semua personel Tiga Dara menggelar konferensi pers dan menyatakan diri tidak bubar serta masih beberapa kali mengisi acara televisi dan manggung off air bersama-sama.
4. Kehidupan Pribadi
Desy Ratnasari yang kini telah berhijab kini lebih sering muncul sebagai politisi ketimbang selebriti. Desy terpilih menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari PAN mewakili Dapil Jawa Barat IV (Sukabumi) setelah memperoleh 56.397 suara. Desy bertugas di Komisi VIII yang membidangi agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan.
Di luar kiprahnya sebagai politisi, lika-liku asmara Desy juga kerap menjadi bahan perbincangan publik. Ia pernah diisukan menjalin hubungan dengan mantan Menteri Tenaga Kerja, Abdul Latief. Namun, setelah menepis isu tersebut, Desy menikahi teman semasa sekolahnya, Ir. Trenady Pramudya, pada 20 Februari 1999 di Sukabumi.
ADVERTISEMENT
Pernikahan tersebut tak bertahan lama setelah Desy menggugat cerai Trenady pada tahun 2000. Satu tahun berselang, Desy dipersunting oleh seorang pengusaha bernama Sammy Hamzah, pada 19 Desember 2001. Kendati telah dikaruniai seorang anak, Nasywa Nathania Hamzah, pernikahan Desy dan Sammy kandas pada 2003.
Hingga saat ini, Desy sepertinya masih asyik menjalani tugasnya sebagai aggota dewan dan belum menikah lagi.
Lain dari Desy, Paramitha hingga kini masih aktif di dunia hiburan. Awal tahun lalu, Paramitha berencana untuk kembali berkarya bersama grup vokal Tiga Dara yang tenar di era '90-an.
Kendati demikian, kisah asmara Paramitha sama mirisnya dengan Desy. Sempat terlibat cinta lokasi dengan Onky Alexander, lawan mainnya di film 'Catatan Si Boy', keduanya justru putus dan Paramitha pun dipersunting oleh pesinetron Gunawan di Mekkah pada tahun 2000.
ADVERTISEMENT
Belum memiliki anak, Gunawan dan Paramitha memilih untuk bercerai pada 24 Oktober 2002. Berselang dua tahun, pria asal Kroasia bernama Nenad Bago menikahi Paramitha. Kala itu, Nenad Bago bahkan rela menjadi mualaf dengan nama Muhammad Hamzah Akbar.
Sempat keguguran, Paramitha akhirnya melahirkan anak laki-laki bernama Adrian Tegar Maharaja Bago pada 14 Mei 2007. Sayang, pada 24 Mei 2012, Nenad mendaftarkan gugat cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Pengadilan mengabulkan tuntutan tersebut dan mereka pun bercerai pada 23 November 2012 dengan hak asuh anak jatuh ke tangan Paramitha.
Jika ditelisik, Desy dan Paramitha sukses mendulang popularitas di era '90-an. Awal karier Desy sepertinya lebih cemerlang dibandingkan Paramitha karena sukses memenangkan GADIS Sampul di usia 14 tahun. Namun, dengan pengalaman yang lebih mumpuni sejak usia 6 tahun, karier Paramitha di dunia seni peran memang lebih hebat ketimbang Desy.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia tarik suara, Paramitha memang sukses membentuk grup vokal Tiga Dara yang tak lekang oleh waktu. Namun, karena lebih sering mendaur ulang karya orang lain, Desy terlihat lebih orisinil dengan lagu 'Tenda Biru' andalannya.
Kehidupan asmara keduanya sama-sama berakhir tidak sesuai harapan. Kendati sudah sama-sama memiliki seorang anak, Desy Ratnasari dan Paramitha Rusady telah bercerai dan belum menemukan kembali sosok pasangan hidup.
Meski demikian, Desy terbukti lebih beruntung karena pengetahuannya selama berkuliah di Atma Jaya mampu dikonversi dan ia pun terpilih menjadi anggota DPR-RI.