Dewi Sandra: Hijrah Jangan Seperti Maraton

Penyanyi Dewi Sandra saat hadir di acara Wardah di kawasan Kebayoran Baru Jakarta Senin (18/2). Foto: Ronny/kumparan

Setelah menghadapi berbagai macam cobaan dalam hidup, aktris sekaligus penyanyi Dewi Sandra memutuskan untuk berhijab sejak tahun 2011. Dia pun tak lagi tampil seksi seperti awal kariernya di dunia hiburan.

Meski sudah 8 tahun berlalu sejak dia memutuskan untuk hijrah, Dewi tak mau menyombongkan diri. Dia mengaku masih harus banyak belajar dan mendalami agama Islam.

"Hijrah is not easy. Hijrah itu perjuangan, never stop learning. Hijrah itu indah untuk yang bersungguh-sungguh," ungkap Dewi Sandra dalam acara Kajian Musawarah di Masjid Raya Kebayoran Residence, Bintaro, Tangerang Selatan, Selasa (5/11).

Penyanyi Dewi Sandra saat hadir di acara Wardah di kawasan Kebayoran Baru Jakarta Senin (18/2). Foto: Ronny/kumparan

Dewi Sandra pun bercerita tentang perubahan yang dialaminya setelah hijrah. Dia memang merasa lebih tenang dan nyaman. Namun, dalam hati, dia selalu bertanya-tanya tentang keseriusannya dalam berhijrah.

"Sekian tahun saat saya klaim sudah hijrah, ternyata hanya benar-benar fisik, dan itu menyeramkan. Ini masih jadi PR saya dan kita semuanya. Sudah benar-benar hijrah atau belum, sih?" katanya.

"Banyak yang ngakunya followers Nabi Muhammad SAW, ngaku ngefans banget, tapi karakter berubah enggak? Jangan-jangan hanya ucapan saja," lanjut Dewi.

Penyanyi Dewi Sandra saat hadir di acara Wardah di kawasan Kebayoran Baru Jakarta Senin (18/2). Foto: Ronny/kumparan

Aktris berusia 39 tahun ini kemudian mengatakan bahwa hijrah bukanlah sesuatu yang instan. Setiap orang yang hendak berhijrah harus sabar dalam menjalani tahapan demi tahapan.

"Hijrah itu jangan seperti maraton. Kita semuanya step by step dan kita harus mau mementingkan ilmu," jelasnya.

Bintang film 'Ayat-ayat Cinta 2' itu kemudian menerangkan bahwa salah satu hal yang terpenting dalam hijrah adalah ilmu. Tanpa adanya ilmu, kita tidak mungkin bisa mengubah hati.

"Dengan ilmu kita punya adab, dengan punya adab, kita bisa memuliakan yang harus dimuliakan. Guru kita, kita memuliakan. orang tua kita muliakan. Teman-teman kita, kita muliakan," ucap Dewi Sandra mengakhiri pembicaraan.