Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Dianggap Memalak Musisi Lewat Direct Licensing, Ahmad Dhani: Mereka Kekanakan
25 Maret 2025 9:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ahmad Dhani merupakan musisi yang sudah menerapkan direct licensing terhadap karya-karyanya. Namun, metode yang ditetapkan Dhani ini menimbulkan pro kontra di kalangan musisi lainnya.
ADVERTISEMENT
Dhani bahkan dianggap melakukan pemalakan gara-gara menerapkan direct licensing tersebut. Ayah Al, El, dan Dul tersebut mengaku heran dengan tudingan itu.
"Menurut beberapa penyanyi yang logikanya kurang kuat, ini adalah pemalakan," kata Ahmad Dhani di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Dhani menjelaskan, direct licensing merupakan format yang dinilai bisa memastikan hak-hak ekonomi para pencipta lagu terlunasi. Apalagi, pencipta lagu punya hak penuh atas karya ciptaannya.
"Saya bingung, orang ini lagu-lagu saya kok. Iya dong? Kalau misalnya ada orang mau nyewa mobil saya, saya punya mobil Defender, tahun 1991," ujar Dhani.
"Orang kalau mau nyewa, saya charge bisa sehari Rp 10 juta, ya urusan saya dong. Kalau kamu gak mau nyewa, ya gak apa-apa," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Suami Mulan Jameela itu menyebut bahwa pihak-pihak yang merasa direct licensing sebagai pemalakan masih kekanak-kanakan.
"Karena mereka gak logikanya memang kayak anak-anak, ini bukan pemalakan, ini lagu-lagu saya, properti saya. Kok dibilang pemalakan?" tuturnya.
Dhani menegaskan bahwa karya cipta melekat pada penciptanya. Sehingga, pencipta lagu punya hak ekonomi pada karya ciptaannya tersebut.
"Kalau kamu gak mau nyanyi lagunya, ya gak usah," tandasnya.