Direktur Festival BIFAN Ungkap Peran Penting AI dalam Produksi Film

11 Juli 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Festival Director BIFAN, Shin Chul, dalam dalam acara pembukaan BIFAN+. Foto: Poplicist/Arman Febryan
zoom-in-whitePerbesar
Festival Director BIFAN, Shin Chul, dalam dalam acara pembukaan BIFAN+. Foto: Poplicist/Arman Febryan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gelaran 28th Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) masih terus bergulir. Festival film yang digelar di Bucheon, Korea Selatan, itu menghadirkan sesi workshop Artificial Intelligents (AI) atau kecerdasan buatan.
ADVERTISEMENT
Direktur festival, Shin Chul, mengungkapkan alasan workshop AI dihadirkan dalam festival itu. Kata Shin, selama dia berkecimpung di industri perfilman, finansial menjadi salah satu masalah utama dalam memproduksi film.
"Karena biayanya mahal banget buat bikin film, jadi beberapa orang mungkin gak punya kesempatan membuat film sepanjang hidupnya," ujar Shin dalam pembukaan BIFAN+ yang digelar di Webtoon Convergence Center, Korea Selatan, belum lama ini.
Festival Director BIFAN, Shin Chul, dalam dalam acara pembukaan BIFAN+. Foto: Poplicist/Arman Febryan
Shin kemudian menunjukkan satu buah proyek film yang dibuat menggunakan AI. Hasil film tersebut juga mampu membuat para tamu yang hadir terkesima.
Dalam kesempatan itu, Shin juga menjelaskan bahwa film tersebut dibuat oleh tiga orang dalam waktu 48 jam. Hal ini sekaligus mematahkan pandangannya tentang biaya produksi film yang mahal.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Shin ingin semua orang menyadari kemudahan membuat film di masa kini. Sejumlah mentor dihadirkan untuk memberikan pelatihan kepada para peserta yang mengikuti program BIFAN+.
"Terima kasih untuk AI, membuat kemungkinan menjadi terbuka, aku pikir AI mengubah banyak hal," ungkap Shin.
"Dalam workshop, orang-orang ini akan membuka mata kalian tentang AI, dan ini bisa menjadi new wave dalam pembuatan film," tambahnya.

Tanggapan Sineas Tanah Air soal Kehadiran AI dalam Industri Perfilman

Produser Tia Hasibuan memang belum banyak mengenal soal AI. Kendati demikian, Tia yakin betul kehadiran AI tak akan menggantikan peran manusia dalam sebuah penggarapan film.
"Karena kalau bikin film atau apa kan ada rasa, kayaknya kalau komputer menyaingi rasa yang dimiliki manusia kayaknya masih jauh deh," ujar Tia ditemui dalam kesempatan berbeda.
ADVERTISEMENT
Tia mengatakan bahwa dirinya tak menutup diri dengan perkembangan teknologi. Bukan tidak mungkin ke depannya Tia akan menggunakan AI dalam proyek film garapannya.
Sederet sineas Tanah Air, mempresentasikan proyek filmnya dalam NAFF Project Spotlight. Foto: Poplicist/Arman Febryan
"Aku enggak begitu mengikuti, jadi enggak tahu banyak, tapi at the end kita enggak bisa menolak, perkembangannya sudah terus bergulir, kita harus ngikutin jangan sampai left behind," tutur Tia.
Hal senada disampaikan oleh sutradara Randolph Zaini. Kendati demikian, Randolph tak menampik dirinya agak sedikit khawatir melihat kehadiran AI dalam industri perfilman.
"Khawatir pasti tapi ya gimana lagi, mending saya belajar gimana pakainya, gimana bekerja sama dengan AI," tutur Randolph.
Randolph sadar betul dirinya tak bisa melawan perkembangan teknologi saat ini. Dia memilih untuk berusaha memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kalau teknologi sudah ada, enggak bakal hilang juga, enggak bakal pergi, aku ngerasa tantangannya bagaimana kita bisa bekerja menggunakan teknologi itu," tutur Randolph.