Disebut Gagal Ikut PON karena Tak Bayar Pajak, Saaih Halilintar: Saya Difitnah!

17 September 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kreator konten dan adik Atta Halilintar, Saaih Halilintar. Foto: Instagram/@saaihalilintar
zoom-in-whitePerbesar
Kreator konten dan adik Atta Halilintar, Saaih Halilintar. Foto: Instagram/@saaihalilintar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Adik Atta Halilintar, Saaih Halilintar, gagal berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mewakili Provinsi Banten dalam cabang olahraga golf. Ia disebut tak bisa mengikuti kompetisi tersebut karena tidak melengkapi syarat administrasi seperti BPJS Kesehatan dan NPWP.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Saaih tak terima dirinya dituding seperti itu. Lewat video yang diunggah ke Instagram pribadi, Saaih menegaskan bahwa dirinya difitnah.
"Saya gak paham, banyak orang senegara saya tiba-tiba memfitnah saya gak bayar pajak. Karena saya difitnah gak punya NPWP. Sedangkan saya lagi sedih dibuat gagal mengikuti PON yang sudah saya persiapkan sejak lama," ucap Saaih Halilintar dalam video itu.
"Sampai saya dapat ranking nomor 1 ikut kualifikasi seleksi PON," imbuhnya.
Saaih menyebut, petugas pajak menghubungi keluarganya soal berita miring itu. Menurut Saaih, petugas pajak bersaksi bahwa ia dan anggota keluarganya lain adalah orang yang taat pajak.
"Lucunya, orang pajak hubungi kita, 'Sedangkan kami saksi Saaih Halilintar selalu bayar pajak.' Bahkan keluarga kita dapat apresiasi penghargaan dari pajak karena sangat patuh bayar pajak," jelas Saaih.
Kreator konten dan adik Atta Halilintar, Saaih Halilintar. Foto: Instagram/@saaihalilintar
Pria berusia 22 tahun tersebut kemudian menunjukkan bahwa dirinya terdaftar di BPJS Kesehatan sejak 2018. Selain itu, ia juga memiliki NPWP sejak 2020.
ADVERTISEMENT
"Pak Presiden juga bikin e-KTP sudah terintegrasi dengan NPWP. Jadi 1000% ini fitnah," tegas Saaih.
Saaih mengaku sayang dengan Persatuan Golf Indonesia (PGI), KONI, hingga NKRI. Namun, ia kecewa dengan oknum yang mempermasalahkan syarat administrasi sehingga dirinya tak bisa mengikuti PON.
"Saya hanya menyayangkan kalau ada oknum yang membuat PON terlihat lebih ke ajang administrasi daripada ajang prestasi," pungkasnya.