Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Drama dan Proses Panjang Pemakaman Yana Zein
3 Juni 2017 14:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Kabar duka tentang kepergian pesinetron Yana Zein untuk selamanya sempat membuat banyak pihak tercekat. Yana diketahui menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (1/6) dini hari di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Padahal, sejak kepulangannya dari China untuk berobat pada 28 Mei lalu, kondisi Yana tampak semakin sehat. Dengan mengenakan baju berwarna kuning dan wig berwarna cokelat, wajah bintang film 'Cintaku di Rumah Susun' ini terlihat sangat ceria. Bahkan ia dengan yakin mengatakan kondisinya sudah 80 persen membaik.
Selama hampir dua tahun lebih Yana harus berjuang melawan penyakit kanker ganas yang menggerogoti payudaranya. Bahkan kanker itu pun mulai menyebar ke kanker getah bening. Meski kondisinya sempat membaik, namun Allah berkehendak lain. Yana meninggal pada usia 50 tahun
Proses menuju pemakaman pun mengurai sebuah cerita panjang. Seperti apa?
Berikut rangkuman kumparan (kumparan.com).
1. Yana Disebut Berbohong tentang kondisinya.
Selama hampir lebih 4 bulan berada di China, Yana menjalani pengobatan secara intensif di Modern Cancer Hospital Guangzhou, China. Di sana Yana menjalani pengobatan dengan sistem Cryosurgery. Pengobatan itu dilakukan dengan menggunakan jarum suntik panjang yang menembus sel kanker dengan suhu derajat minus 160 derajat. Sehingga langsung mematikan sel kanker tersebut.
ADVERTISEMENT
Setelah merasa lebih baik, Yana pun memutuskan untuk pulang ke Indonesia pada 28 Mei lalu. Sesampainya di Bandara Soekarno Hatta, ia menyapa semua orang dan awak media yang menyambutnya.
"Hai Indonesia, Yana pulang!" ungkapnya yang langsung disambut pelukan hangat dari kedua anaknya, Aurelia Callista Carilla (13) dan Alika Pandora Salvine (11).
Yana pun mengaku kondisinya saat itu sudah semakin membaik.
"Sekarang 75 sampai 80 persen (perubahan kesehatannya). Tadinya saya enggak bisa jalan, ke Guangzhou naik kursi roda. Di sana, saya sudah bisa jalan-jalan. Bisa dibilang, dokter susah nyari saya di rumah sakit karena jalan-jalan terus," ungkap Yana.
Saat itu pemain sinetron 'Tersanjung' ini mengaku sangat bersyukur atas mukjizat kesembuhan yang dialami olehnya setelah menjalani pengobatan kanker.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak bisa berkata apa-apa. Allah sangat baik sama saya, dari dulu sampai saya sakit, saya diberikan mukjizat," lanjutnya.
Namun ternyata perkataan Yana bertolak belakang dengan kondisi sebenarnya. Ya, Yana ternyata menyembunyikan apa yang sebenarnya ia rasakan demi menjaga perasaan kedua anaknya.
Hal tersebut diungkapkan oleh asisten Yana, Nita, yang selama ini mendampinginya selama berobat.
"Dia bohong, dia pengin anak-anaknya senang. Sebenarnya dokter udah bilang livernya sudah enggak bagus, jadi dokter saranin untuk pulang (ke Indonesia). Mba Yana itu beda sama pasien lain, dia enggak ada jadwal untuk kembali lagi (pemeriksaan)," ungkap Nita.
2. Tiga Hari di Indonesia, Yana Zein Dinyatakan Koma
Setelah pulang ke Indonesia, keluarga menganggap Yana baik-baik saja. Sampai satu hari berlalu, ibunda Yana , Swetlana Zein menuturkan kalau anaknya tidak mau makan. Saat ditanya, pemain film 'Kutunggu Jandamu' ini hanya menjawab singkat. "Aku capek," katanya.
ADVERTISEMENT
Setelah itu Yana juga sempat merasakan sesak dan sakit di perut, tepatnya di bagian ulu hati.
"Besoknya lagi, dia sempat lemas, terus sesek napasnya. Sesak dari perut gitu, dari perut sini (menunjuk di bagian ulu hati). Saya bilang, 'Kamu harus ke dokter'," lanjutnya.
Yana pun langsung dibawa ke rumah sakit dan mendapat perawatan intensif. Pada Rabu (31/5) malam, sempat beredar kabar kondisi Yana yang semakin melemah dan masuk ICU. Yana dinyatakan koma.
Kepada kumparan, saat itu Swetlana hanya meminta doa terbaik untuk Yana. Ia pun berjanji bersedia untuk bicara soal kondisi Yana, pada Kamis (1/6) siang. Namun, takdir berkata lain. Mantan istri Fahmi Darmawansyah ini menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (1/6) pukul 01.00 WIB dini hari.
ADVERTISEMENT
3. Keluarga Kesulitan Mengurus Administrasi Jenazah Yana dan Membeli Peti Jenazah
Di tengah kabar duka, terselip sebuah kisah menyedihkan tentang keluarga pemain sinetron 'Doa dan Anugerah' ini yang kesulitan untuk membeli peti jenazah supaya Yana dapat disemayamkan di rumah duka.
Selama ini Yana memang sudah menguras biaya cukup banyak untuk menjalani pengobatan kanker payudaranya. Menurut pengakuan Nita, asisten rumah tangga Yana, untuk berobat saja, Yana mengandalkan donasi dari teman-temannya dan kitabisa.com.
"Mereka galang dana terus buat Mbak Yana. Alhamdullilah, kemarin tuh dapat Rp 200 juta dikirim ke Mbak Yana. Sedangkan biaya berobat di sana (Guangzhou, China), sehari bisa 3.000 hingga 9.000 yuan (sekitar Rp 5,8 juta hingga Rp 17 juta). Itu kan, besar," kenang Nita.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut merebak luas di kalangan awak media dan teman-teman artis dari sebuah broadcast message.
Salah satu sahabat Yana, Nafa Urbach pun langsung berinisiatif untuk menggalang dana setelah mendengar kabar tersebut.
"Itu sudah pasti (galang dana). Saya pengin tahu dulu apa saja yang dibutuhkan keluarga," ungkap istri dari Zack Lee tersebut.
Akhirnya, Yana Zein dapat disemayamkan di rumah duka RS Fatmawati sejak Kamis (1/6) malam.
4. Ayah Yana Zein Menolak Proses Pemakaman Secara Kristen
Setelah sempat disemayamkan dan didoakan secara Kristen sejak Kamis (1/6) malam, tiba-tiba suasana rumah duka RS Fatmawati mendadak ramai pada Jumat (2/6).
Hal tersebut terjadi karena perdebatan antara kedua orang tua Yana, Swetlana Zein dan Nurzaman Zein yang diketahui sebagai ayah kandung Yana.
ADVERTISEMENT
Perdebatan yang terjadi di halaman rumah duka tersebut disebabkan lantaran ayah Yana tidak terima mendiang puterinya dimakamkan secara Kristen.
"Saya memberikan informasi atas nama anak saya namanya Suryana Nurzaman zein. Saya adzankan telinga dia (waktu lahir) dan saya ajarkan dia puasa dan mengaji. Kalau anak saya meninggal masuk Kristen itu nihil, saya ke sini datang dari Sumatera langsung ke sini, niat saya untuk mengembalikan anak saya dari Kristen menjadi Islam," tegas Nurzaman dengan nada tinggi.
"Saya akan menandatangani surat kalau saya tidak setuju dia masuk Kristen. Saya mau anak saya dikubur di islam biar masuk surga. Kalau harta saya enggak mau satu sen pun," lanjutnya.
Mendengar hal tersebut, ibu kandung Yana pun emosi. Ia mengungkit semua kejadian di masa lalu kehidupan rumah tangganya.
ADVERTISEMENT
"Bapak Nurzaman ini menikah dengan saya di Moscow dan tidak diributkan masalah agama. Setiap manusia punya pilihan hati, Islam apa Kristen. Dalam hal itu Yana pada (saat) itu ditinggalkan. Sejak Yana pas kelas 1 SMP sudah ditinggalkan. Jadi (saat) papa tinggalkan kami sekian lama, tidak mengirim satu sen pun. Papa enggak boleh berbohong," ungkapnya.
Swetlana juga memastikan bahwa sampai meninggalnya Yana menganut agama Kristen. Bahkan, Swetlana mengurai sebuah fakta tentang pesan terakhir Yana.
"Saya ibunya, saya punya bukti kalau KTP dia Kristen. Waktu sakit keras, Yana bilang 'tolong kalau ada apa-apa, saya mau dikuburkan secara Kristen'. Agama semua sama, saya kira Yana berhak memilih. Yana juga ada tanda tangan sendiri kalau dia jadi Kristen," lanjut Swetlana.
ADVERTISEMENT
Swetlana hanya meminta semua pihak menerima keputusan mendiang Yana. Swetlana hanya ingin ibu dua anak tersebut bisa dimakamkan secara layak.
"Sekarang kalau mau diubah gimana? Anak saya sudah dikasih formalin, sudah didoakan secara Kristen. Ini nanti hancur anak saya, Kristen enggak diterima, muslim enggak diterima. Ke mana anak saya pergi nanti?" tutupnya.
5. Akhirnya Yana Zein Dimakamkan Secara Islam. Dimandikan, Dibungkus Kain Kafan, dan Disalatkan.
Perselisihan diantara kedua orang tua Yana Zein akhirnya berakhir dengan sebuah keputusan dari keluarga besar. Yana dimakamkan secara islam. Ibunda Yana dan kedua anak Yana pun mencoba ikhlas menerima keputusan tersebut. Mereka hanya ingin Yana dimakamkan secara damai, tanpa mengungkit masalah agama.
ADVERTISEMENT
Apalagi ibunda Yana mengaku hanya ingin menjalankan pesan terakhir dari Yana.
"Saya enggak merasa mengalah. Kenapa saya perjuangkan tadi karena itu pesan permintaan anaknya yang terakhir. Permintaan Yana sendiri. Saya sebagai ibu harus perjuangkan keinginan anak-anaknya. Apalagi itu permintaan terakhirnya. Tapi ya sudah, buat saya apa pun caranya asal baik. Asal enggak perlu bikin malu, bikin gaduh. Gitu aja. Saya datang ke sini, saya cuma mau antar anakku. Ini kan anak saya. Ibunya kalau enggak datang gimana perasaannya. Kan barangkali dia lihat dari atas nangis sekarang," ungkap Ibunda Yana dengan nada sendu.
Jenazah Yana pun akhirnya dibawa keluar ruangan, diangkat drai peti dan kembali dimandikan. Setelah itu, jenazah dibungkus kain kafan. Yana pun langsung dibawa ke TPU Gandul, Cinere, Depok.
ADVERTISEMENT
Sebelum dimakamkan, Yana disalatkan di masjid Baiturrahman Cinere. Keranda jenazah Yana, sempat digotong bersama-sama awak media, mengingat tak ada keluarga Yana yang laki-laki.
Namun ternyata karena ada salah komunikasi tentang masjid akhirnya Yana kembali disalatkan untuk kedua kalinya di masjid Jami Persatuan Cinere.
[Baca Juga: Mendiang Yana Zein Akan Dimakamkan Secara Islam ]
Setelah itu, dengan iringan doa dan air mata, Yana dimakamkan di tempat peristirahatan terakhirnya di TPU Gandul, Cinere, Depok.
Ibunda Yana pun hanya bisa terduduk lemas, matanya terpaku pada liang lahat, tempat jenazah Yana dibaringkan.
"Saya sedih kenapa dikuburkan di tempat yang enggak begitu dijaga kebersihannya dan kelihatannya enggak keurus. Padahal kami sudah siapkan tempat yang layak dan baik. Saya (ingin) Yana ke tempat muslim tapi keadaan yang layak. Itu saja yang kami mau. Apa salah?" katanya dengan lirih.
ADVERTISEMENT
Sedangkan kedua anak Yana, Aurelia dan Alika mencoba berdiri tegar di sisi liang lahat sampai prosesi pemakaman ibunya selesai.
"Selamat jalan Mami. Aurelia sama Lika akan mencoba kuat dan tidak akan menangis," ungkap Aurelia.