Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Sahabat dekat Nirina Zubir , Ringgo Agus Rahman, langsung bergegas mendatangi rumah duka Nirina yang berada di kawasan Srengseng, Jakarta Barat, Selasa (12/11). Ringgo mengetahui berita duka mengenai kepergian ibunda pemain film 'Heart' itu, Cut Indria Martini, sejak pagi tadi.
ADVERTISEMENT
Kabar kepergian ibunda Nirina pertama kali ia terima dari sutradara 'Keluarga Cemara', Yandy Laurens. Ringgo merasa cukup terkejut saat mengetahui ibunda Nirina sudah pergi untuk selamanya.
"Baru bangun tidur, dikabarin Yandy, sutradara 'Keluarga Cemara'. Saya langsung ke sini, dulu waktu ibu saya meninggal, Nirina juga datang langsung ke Bandung, saya tahu persis rasanya," kata Ringgo, Selasa (12/11).
Selama ini, Nirina Zubir dikenal sebagai sosok yang ceria. Begitu bertemu dengan Nirina dan melihatnya menangis, Ringgo mengaku hanya bisa memberikan dukungan kepadanya.
"Tadi cuma bisa bilang, 'Kalau ada apa-apa, telepon ya.' Saya suka bingung gitu hadapinnya gimana, tadi lihat Nirina nangis, dia 'kan selalu ceria, ya. Lihat dia gitu, nahan diri supaya enggak kebawa," ucap Ringgo.
Bapak satu anak ini sudah mengenal ibunda Nirina. Mereka pertama kali berkenal sejak Ringgo dan Nirina di film 'Get Married'.
ADVERTISEMENT
Ringgo sudah menganggap ibunda Nirina seperti ibunya sendiri. Di mata pria kelahiran Bandung ini, ibunda Nirina merupakan sosok yang ramah dan baik hati.
"Ada beberapa tipe ibu cuek. Tapi ibu Nirina enggak, selalu welcome. Enggak nganggep saya orang lain, baik sekali. Luar biasa lah," ujar Ringgo.
Selain Ringgo Agus Rahman, rekan-rekan Nirina lainnya, seperti Tika Panggabean, Udjo 'Project Pop', dan Asri Welas juga datang ke rumah duka. Meski tidak terlalu mengenal ibunda Nirina, mereka begitu terkejut ketika mendengar kabar kepergiannya.
"Ini mengejutkan semua. Dari obrolan yang kita dapat, beliau berpulang enggak bisa dibangunkan pagi-pagi tadi, padahal ada kegiatan. Kita enggak mau nanya panjang lagi, data yang kita terima segitu aja," ucap Udjo.
ADVERTISEMENT
Sebagai teman, Asri menyampaikan doa untuk Nirina. Ia berharap perempuan kelahiran Madagaskar itu bisa diberi ketabahan.
"Tidak gampang (memang), karena ibu orang paling dekat. Nirina dan anak-anaknya 'kan deket banget. Semoga diberi keikhlasan," tutup Asri.
Hingga saat ini, jenazah ibunda Nirina Zubir masih berada di rumah duka. Rencananya, jenazah akan dikebumikan di TPU Tanah Kusir, usai salat Ashar nanti.
Ibunda Nirina meninggal dunia pada usia 69 tahun. Menurut asisten Nirina, Lidya, Martini meninggal dalam tidur.