Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 membuat banyak festival film tidak digelar pada tahun ini. Ajang penganugerahan film Piala Oscars dan BAFTA 2021 bahkan harus diundur karena masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Festival Film Indonesia (FFI) 2020 optimistis bisa tetap menggelar malam penganugerahan pada Desember mendatang. Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan Mendikbud, menjelaskan alasan mengapa pemerintah mendukung agar FFI tahun ini tidak ditunda.
"Selain menjadi barometer, di masa sekarang, FFI jadi penting, karena ini adalah penanda kehadiran. Ini bisa menjadi tempat interaksi bagi insan film Indonesia dan publik," kata Hilmar ketika menggelar konferensi pers via Zoom, Selasa (16/6).
"Kalau saya ibaratkan seperti ini, dalam sebuah peperangan, ada pasukan bersenjata dan pasukan yang membawa bendera. FFI adalah pembawa bendera. Memang tidak bisa berperang, tapi secara simbolis, FFI menjaga moral pasukan," tambahnya.
Ketua Pelaksana FFI saat ini, Lukman Sardi , juga telah melakukan berbagai upaya dan diskusi agar malam nominasi dan penganugerahan bisa berjalan seperti biasa. Melihat situasi industri film Indonesia terdampak pandemi COVID-19, ia dan tim menetapkan 'Satu Hal Baik Film Indonesia Setiap Hari' sebagai tema FFI tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Tema ini kami pilih, karena banyak hal baik yang bisa didapat dari film Indonesia. Hal itu juga yang membuat kami tidak berhenti. Di masa sulit ini juga filmmaker, 'kan, terus berjuang, pemerintah juga. FFI ini harus terus kita buat menjadi sesuatu yang bergerak secara kolaborasi dan inklusif," ujar Lukman.
Ketua Komite Penjurian FFI, Nia Dinata, menjelaskan bahwa sudah ada 53 film yang saat ini mulai dikurasi untuk nantinya terpilih menjadi nominasi. Film-film itu rilis pada Oktober 2019 sampai 15 Maret 2020, tepat sebelum semua bioskop Indonesia ditutup sementara.
Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana nasib film-film bagus yang penayangannya ditunda atau terpaksa tayang di layanan streaming. Mengenai hal itu, Nia Dinata dan tim sudah memiliki punya solusi.
ADVERTISEMENT
"Terobosan baru dari kita adalah, kita memberi kesempatan, misalnya film mau tayang, tapi bioskop enggak buka, kita buka keleluasaan. Misalnya, film itu tayang di Drive-In Cinema. Buat yang straight to OTT juga kita beri keleluasaan," kata Nia.
"Untuk film pendek, dokumenter, dan animasi, 'kan base-nya komunitas. Jadi, kita sudah gandeng tiga komunitas dari tiap kategori untuk mulai kurasi. Ini juga 'kan, masih ada beberapa hari jelang malam nominasi, siapa tahu bioskop buka, nanti kita masukkan juga film-film yang tayang ke daftar kurasi," sambungnya.
Pelaksanaan malam nominasi dan malam penganugerahan pun tidak berubah, yakni 7 November dan 5 Desember 2020. Namun, Lukman Sardi belum bisa menentukan dengan cara apa acara digelar.
ADVERTISEMENT
"Kita siap untuk segala kemungkinan. Kalau bisa di tempat, ya, sudah, seperti biasa. Tapi, dengan protokol yang ketat. Kalau tidak, ya, virtual. Yang jelas, Kita sudah siapkan alternatif untuk di setiap acara," ujarnya.