Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Film Pengepungan Di Bukit Duri Jadi Terapi Buat Morgan Oey, Ini Alasannya
6 Maret 2025 17:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kekerasan yang diwarnai isu diskriminasi rasial juga dibicarakan di film tersebut. Morgan selaku salah satu pemeran mengaku merasakan generational trauma dari adanya diskriminasi rasial yang pernah terjadi di negara ini.
Morgan lantas memberikan pujian untuk sutradara Joko Anwar yang mau mengangkat isu tersebut lewat film bergenre action-thriller itu.
"Negara aja gak pernah acknowledge, lewat peran ini, gue merasa ini proses terapi kami. Apa yang pernah kami rasakan di dulu, somehow agak sedikit relief," kata Morgan Oey di kantor Come and See Pictures, Cipete, Jakarta Selatan.
Morgan tak menampik bahwa dirinya sempat terpicu saat memainkan perannya di film itu. Apalagi persoalan di film ini sangat tabu untuk dibahas di lingkungan keluarganya.
ADVERTISEMENT
"Ke-trigger iya. Biar bagaimanapun itu suatu perasaan yang mungkin tidak asing, tapi asing, kita gak pernah acknowledge ini sebelumnya," kata Morgan.
"Dari aku, sebagai aktor punya pintu masuk dan keluar untuk jaga mentalitas kita. Apalagi dapat peran menantang," tambahnya.
Kendati demikian, Morgan menganggap keterlibatannya di film itu sebagai bentuk terapi dari generational trauma yang dia rasakan selama ini. Dia berharap film tersebut bisa jadi bahan diskusi menuju masa depan yang lebih baik.
"Semua orang tahu, pernah ada kejadian itu, kerugian banyak orang, ini film jadi bahan refleksi, jadi contoh, kalau gak berubah, akan seperti ini," tandasnya.
Pengepungan di Bukit Duri berlatar tahun 2027, ketika situasi di Indonesia tengah bergejolak. Kondisi masyarakat berada di ambang kehancuran akibat diskriminasi dan kebencian rasial.
ADVERTISEMENT
Di tengah kekacauan tersebut, muncul Edwin (Morgan Oey), seorang guru pengganti di SMA Duri, sekolah khusus bagi siswa-siswi bermasalah.
Situasi semakin rumit ketika Edwin harus berjuang untuk bertahan hidup saat sekolah tempatnya mengajar tiba-tiba berubah menjadi arena pertarungan hidup dan mati.
Film ini dibintangi Morgan Oey, Hana Malasan, Omara Esteghlal, Fatih Unru, Endy Arfian, Satine Zaneta, Dewa Dayana, Fariz Fadjar, Florian Rutters, Farandika, Raihan Khan, dan Sandy Pradana. Film Pengepungan di Bukit Duri dijadwalkan tayang di bioskop pada 17 April 2025.