Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Film karya sineas Tanah Air Yosep Anggi Noen yang berjudul ‘Hiruk-Pikuk Si Al-Kisah’, atau yang memiliki judul internasional ‘The Science of Fictions’ berhasil menembus festival film Internasional.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima kumparan pada Senin (29/7), film ini terpilih pada seksi kompetisi utama dan akan tayang perdana di Locarno International Film Festival, yang diselenggarakan pada 7 sampai 17 Agustus mendatang di Swiss.
Locarno adalah salah satu festival film dunia yang bersanding dengan Cannes, Venice, Berlin, dan Sundance. Tahun ini, festival tersebut memasuki tahun penyelenggaraan yang ke-72.
Film ‘The Science of Fictions’ berkompetisi di sesi bernama ‘Consorso Internazionale’ dan akan bersaing dengan sutradara-sutradara bernama besar, seperti Pedro Costa dari Portugis dan Koji Fukada dari Jepang.
Mereka bersaing untuk mendapatkan penghargaan tertinggi, yakni 'Golden Leopard' yang pernah diterima oleh sutradara-sutradara besar dunia seperti Jim Jarmusch (1984), Claire Denis (1996), Lav Diaz (2014), Jafar Panahi (1997), dan Hong Sang Soo (2015).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, film yang diproduseri oleh Edwin Nazir, Arya Sweta, Yulia Evina Bhara dan Yosep Anggi Noen ini dikembangkan sejak 2013 dan dipresentasikan pada Asian project Market 2013, Produire Au Sud 2016, Venice GAP Financing –Venice Film Festival 2017.
Selain itu, film ini juga mendapatkan dukungan finansial dari Asian Cinema Fund 2014 dan Hubert Bals Fund +Europe –Rotterdam International Film Festival.
Film produksi Angka Fortuna Sinema, KawanKawan Media, dan Limaenam Films ini diperankan oleh Gunawan Maryanto, Yudi Ahmad Tajudin, Lukman Sardi, Ecky Lamoh, Alex Suhendra, Marissa Anita, Rusini, dan Asmara Abigail.
‘The Science of Fictions’ bercerita tentang Siman, seorang pemuda di pelosok Yogyakarta yang melihat pengambilan gambar pendaratan manusia di bulan oleh kru asing di Pantai Parangtritis, Yogyakarta di tahun 60-an.
ADVERTISEMENT
Siman ditangkap dan dipotong lidahnya. Setelah itu, dia melalui hidupnya dengan selalu bergerak lambat anti gravitasi seperti astronot di ruang angkasa. Penduduk desa menganggap Siman gila, karena Siman membangun bangunan mirip roket di belakang rumahnya.
'The Science of Fiction' merupakan film panjang ketiga yang digarap oleh sutradara Yosep Anggi Noen. Film pertamanya adalah 'Vakansi Janggal dan Penyakit Lainnya' (2012) dam 'Istirahatlah Kata-kata'.
'Istirahatlah Kata-kata' tak hanya ditayangkan di berbagai festival film Internasional, tapi juga disambut baik oleh penonton Tanah Air. Para penonton bahkan berinisiatif membuka layar di bioskop berbayar secara mandiri, di beberapa kota di mana film itu tak tayang di bioskop reguler seperti Malang, Batam, Palembang, dan Palu.
ADVERTISEMENT