Cerita Istri Sebelum Herman Sikumbang Manggung di Tanjung Lesung

24 Desember 2018 8:22 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Istri Herman ‘Seventeen’ menangis ketika jenazah suaminya masuk ke rumah duka. (Foto: Alexander Vito/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Istri Herman ‘Seventeen’ menangis ketika jenazah suaminya masuk ke rumah duka. (Foto: Alexander Vito/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gitaris 'Seventeen’, Herman Sikumbang, meninggal dunia imbas tsunami yang menerjang Banten, Sabtu (22/12). Kala tsunami terjadi, ia sedang manggung bersama 'Seventeen’.
ADVERTISEMENT
Band pelantun lagu 'Lelaki Hebat' itu mengisi acara gathering PLN yang berlangsung di Tanjung Lesung Beach Resort. Jenazah Herman ditemukan di area panggung pada Minggu (23/11).
Jenazah Herman 'Seventeen’ langsung dibawa ke rumah duka di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. Usai acara tahlilan, jenazah pria berusia 36 tahun itu diterbangkan ke Ternate untuk dimakamkan di sana.
Istri Herman, Juliana Mochtar atau yang kerap disapa Uli, rupanya sudah merasakan pertanda terkait kepergian sang suami untuk selamanya. Saat akan pergi ke Tanjung Lesung, Herman menunjukkan sikap yang berbeda dari biasanya.
“Pamitnya juga beda, memang ini sudah beda. Dipeluk, dicium. Cium tangan, cium biasa, ini berkali-kali dipeluk dan dicium. Saya bercandain, 'Kok hari ini wangi?’ Biasanya dia ngerokok atau apa,” kata Uli, Minggu (23/12).
Jenazah Herman ‘Seventeen’ sampai di rumah duka di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (23/12) pukul 00.50 WIB. (Foto: Alexander Vito/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah Herman ‘Seventeen’ sampai di rumah duka di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (23/12) pukul 00.50 WIB. (Foto: Alexander Vito/kumparan)
Sikap serupa juga diperlihatkan Herman kepada buah hatinya. Ia menunjukkan rasa sayang yang begitu besar kepada anaknya yang baru sakit cacar.
ADVERTISEMENT
“Dia tanya ke anakku yang habis cacar, ‘Mau apa?’ Anakku bilang, ‘Pengen makan MCD’. Terus Mas Herman bilang, ‘Ya, sudah nanti makan sama mama ya'. Terus dia cium anak-anak. Memang beda, hari itu beda,“ tutur Uli.
Herman 'Seventeen' sebenarnya berniat memboyong istri dan anaknya untuk ikut ke Tanjung Lesung. Namun, keinginannya tersebut tidak bisa terpenuhi karena Uli harus bekerja.
“Dia kabarin seminggu yang lalu, 'Hun, tanggal 21 dan 22 libur enggak?’ Saya bilang, 'Enggak bisa (ikut) kan lagi syuting’. Dia itu pengin banget satu keluarga ikut dia,” ungkap Uli.
Lantaran tak bisa memboyong keluarganya, Herman memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama dengan buah hatinya. “Ya, sudah karena enggak (ikut), kan dia berangkat hari Jumat, hari Kamis itu karena saya syuting, dia satu hari itu sama anak-anak ke mall,” tuturnya.
Jenazah Herman ‘Seventeen’ sampai di rumah duka di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (23/12) pukul 00.50 WIB (Foto: Alexander Vito/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah Herman ‘Seventeen’ sampai di rumah duka di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (23/12) pukul 00.50 WIB (Foto: Alexander Vito/kumparan)
Biasanya pada saat manggung di luar kota, Herman selalu memberikan kabar kepada dirinya. Namun, kebiasaan itu tak terjadi saat Herman berada di Tanjung Lesung.
ADVERTISEMENT
“Pas paginya aku videoin anak-anak lagi makan MCD, tapi dia (Herman) enggak balas, entah tidur atau apa. Biasanya kita video call, enggak tahu malam itu kenapa enggak video call, cuma kiriman video,” ujarnya.
Ivan ‘Govinda’ yang berangkat ke Tanjung Lesung sesaat setelah mendengar kabar bahwa Seventeen terdampak tsunami memberi tahu Herman 'Seventeen' hilang dan tidak ditemukan.
“Semalam pas saya lagi nyetir dari acara ultah teman saya di Senayan, jam setengah dua pagi, mau pulang Ivan govinda telepon saya katanya Herman sudah tidak bisa dihubungi,” imbuh Uli.