Gamaliel dan 'Perayaan' akan Kegagalannya Jadi Pemain Biola

11 Januari 2020 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gamaliel Tapiheru. Foto:  Alexander Vito/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gamaliel Tapiheru. Foto: Alexander Vito/kumparan
ADVERTISEMENT
Sempat menjadi musisi Youtube, kini Gamaliel terkenal sebagai personel GAC dan pengarah vokal banyak penyanyi ternama, mulai dari Raisa hingga Rossa.
ADVERTISEMENT
Di awal tahun 2020 ini, ia merilis single solo bertajuk '/forever more/' yang terkesan sangat grande dan penuh eksperimen.
Secara menyeluruh, biola menjadi instrumen yang paling penting dari lagu tersebut. Mengenai hal itu, Gamaliel punya alasan tersendiri.
"Sebenarnya di dalam lagu aku ini ada makna yang lebih dalam mengenai instrumen biola. Jadi, biola di lagu ini tuh bukan cuma berfungsi untuk mendramatisir suasana, enggak," ungkap Gamaliel ketika ditemui di kantor Sony Music Indonesia, Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (10/1).
Gamaliel Tapiheru. Foto: Alexander Vito/kumparan
Meski terkenal sebagai penyanyi, Gamaliel ternyata amat mengagumi instrumen biola. Dahulu, biola menjadi alat yang dipergunakan oleh orang tua Gamaliel untuk mengenalkannya pada cara berinteraksi dengan orang banyak.
"Dulu pas gue kecil, SD lah, gue kan introvert ya, gue enggak tahu gimana caranya berinteraksi dengan orang lain dan orang baru. Waktu gue melihat biola, gue langsung suka dan nyokap nyuruh gua untuk les biola dengan guru private gitu," tutur Gamaliel.
ADVERTISEMENT
Selama les, Gamaliel tertatih-tatih untuk membangun komunikasi dengan sang guru yang tentunya amat disiplin. Saat sudah mulai bisa membangun komunikasi, ia justru menemui kegagalan yang membuatnya begitu sedih dan trauma.
"Awal-awal kan permainanku masih jelek banget dan kakakku yang paling gede, dia ngecengin aku, 'Apaan sih, lagunya enggak jelas'. Terus, dia ambil tuh biolanya dan dia genjrang-genjreng sampai putus senarnya," kata Gamaliel.
Gamaliel Tapiheru. Foto: Alexander Vito/kumparan
Sudah kesulitan untuk membangun komunikasi dengan guru les, biola satu-satunya yang ia punya pun rusak. Sebagai seorang yang sangat introvert, ia menjadi putus asa dan enggan untuk melanjutkan belajar biola, hingga hari ini.
"Itu sebenarnya kan interaksi pertama aku sama kegagalan. Aku mendengarkan apa yang orang bilang tentang aku, bahwa aku enggak bisa melakukan sesuatu dan gua percaya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Makanya, pas kemarin lagi berusaha bergumul untuk buat lagu ('/forever more/'), gua lihat masih ada tuh si biola kecil, bentuk dari kegagalan gue. Akhirnya, gue tertarik untuk memasukkan banyak unsur biola dalam lagu," sambungnya.
Gamaliel Tapiheru. Foto: Alexander Vito/kumparan
Melalui lagu '/forever more/', Gamaliel pun punya perspektif baru mengenai kegagalan dalam hidup. Meski terdengar klise, Gamaliel sangat mensyukuri ilham yang didapat setelah melihat biola kecil, simbol kegagalan pertamanya dalam hidup.
"Ternyata ya, sebuah momen kegagalan itu bisa di celebrate ya. Hal itu juga yang pada akhirnya ingin gue sampaikan melalui lagu solo gue ini," tutup Gamaliel.