Garin Nugroho Ungkap Keunikan Festival Film Indonesia 2022, Singgung Film Horor

11 November 2022 18:46 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Reza Rahadian saat bersama duta FFI 2022. Foto: Dok.  Tangkapan layar konferensi pers virtual  FFI 2022.
zoom-in-whitePerbesar
Reza Rahadian saat bersama duta FFI 2022. Foto: Dok. Tangkapan layar konferensi pers virtual FFI 2022.
ADVERTISEMENT
Malam puncak Festival Film Indonesia (FFI) 2022 siap digelar pada 22 November mendatang. Tahun ini, FFI mengusung tema Perempuan: Citra, Karya & Karsa.
ADVERTISEMENT
Garin Nugroho selaku Ketua Bidang Penjurian mengungkapkan keunikan dari FFI 2022. Menurut Garin, fenomena yang terjadi di tahun ini tak pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
"Dulu, kebanyakan film populer rata-rata tidak akan mendominasi di FFI. Seperti horor yang dahulu dianggap sebagai film kelas dua, sekarang bisa terlihat dominasinya. Contohnya, KKN Di Desa Penari yang penontonnya sangat banyak, tapi juga kualitasnya bagus dan masuk nominasi," ungkap Garin saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (11/11).
Konferensi pers Festival Film Indonesia 2022. Foto: Alexander Vito/kumparan
Menurut sutradara film Kucumbu Tubuh Indahku itu, fenomena yang terjadi, bagus untuk industri film. Ini juga menunjukkan adanya perkembangan dari penonton setia film-film Indonesia.
"Film seni yang biasa masuk nominasi dulu hanya hanya digemari komunitas saja. Sekarang, film kita itu ditonton oleh kalangan beragam yang tidak lagi hitam dan putih, banyak remaja sekarang juga menggemari film-film seni," kata Garin.
ADVERTISEMENT
"Batas seni dan hiburan di Indonesia saat ini bisa dibilang sudah menjadi dan itu bisa kita lihat dari hasil nominasi sekarang. Ini pertanda bahwa dinamika film Indonesia yang makin dewasa dan memperlihatkan keberagaman sebagai ciri tayangan di era sekarang," sambungnya.
Garin Nugroho, sutradara. Foto: Munady Widjaja/kumparan
FFI 2022 siap digelar di Plenary Hall, JCC, Senayan, Jakarta Pusat. Tempat penyelenggaraan ini jauh lebih besar, karena pemerintah sudah tidak lagi memberlakukan sejumlah pembatasan pandemi COVID-19.
Sebelumnya, telah diumumkan semua nominasi FFI 2022. Dari sana diketahui bahwa film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas mendominasi dengan total 12 nominasi.
Dewan Juri Akhir yang berjumlah total 24 orang akan rembuk sesuai kategorinya masing masing, untuk menentukan pemenang 23 kategori penghargaan Piala Citra dan penghargaan khusus hingga awal November 2022. Mereka terdiri dari 9 juri Film Cerita Panjang, 3 juri Film Cerita Pendek, 3 juri Film Animasi Pendek, 3 juri Film Dokumenter yang akan menilai Film Dokumenter Pendek dan juga Film Dokumenter Panjang, 3 juri kategori Pengabdian Seumur Hidup Untuk Film, dan 3 juri untuk kategori Kritik Film.
Konferensi pers Festival Film Indonesia 2022. Foto: Alexander Vito/kumparan
Daftar nominasi telah diumumkan di pelataran Candi Borobudur pada 22 Oktober lalu dan merupakan hasil seleksi dan penjurian yang telah dilakukan oleh 89 anggota Akademi Citra, insan perfilman dari beragam profesi yang telah menerima penghargaan Piala Citra pada FFI sebelumnya, untuk kategori Film Cerita Panjang.
ADVERTISEMENT
9 orang juri nominasi untuk kategori Film Non Cerita Panjang, dan 3 orang juri nominasi untuk kategori Kritik Film. Dewan Juri Akhir telah bertugas sejak 17 Oktober hingga 11 November 2022 untuk menentukan satu pemenang dari seluruh nominasi.
Jelang malam puncak diumumkan pula siapa saja dewan juri akhir di FFI 2022. Untuk film cerita panjang terdiri dari Budi Irawanto, Christine Hakim, Dolorosa Sinaga, Edwin Nazir, Iswadi Pratama, Nur Hidayat, Prima Rusdi, Thoersi Argeswara, dan Yosep Anggi Noen.
Untuk juri Film Cerita Pendek terdiri dari Edo Wulia, Lulu Ratna, dan Mandy Marahimin. Juri Film Animasi terdiri dari Bony Wirasmono. Chandra S. Endroputro. dan Kemal Hasan.
Juri Film Dokumenter terdiri dari Erlan Basri, Fanny Chotimah, dan IGP Wiranegara. Juri Kritik Film terdiri dari Adrian Jonathan Pasaribu, Kukuh Karnanta Yudha, dan Mundi Rahayu. Juri Pengabdian Seumur Hidup Untuk Film adalah Budiyati Abiyoga, Jajang C. Noer, dan Widyawati.
ADVERTISEMENT