Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sylvana Herman, Paramitha Rusady, dan Ita Purnamasari pernah meraih ketenaran sebagai personel grup vokal Tiga Dara pada era 90-an. Saat itu, mereka sukses merilis dua album serta memopulerkan lagu 'Nona Manis' dan 'Hanya Cinta'.
ADVERTISEMENT
Pada 2013, keputusan Sylvana untuk bersolo karier membuat publik mempertanyakan kelanjutan eksistensi Tiga Dara. Saat itu, Sylvana mengklaim bahwa keputusannya tersebut tak menjadikan Tiga Dara bubar.
Pada kenyataannya, Tiga Dara memang tak lagi terdengar setelah itu. Namun, mereka tiba-tiba muncul kembali melalui gelaran jumpa penggemar, baru-baru ini.
"Ide awal (untuk menggelar jumpa pers) itu dari Anna, salah satu pencinta Tiga Dara. Dia meminta kami untuk bertemu. Kami sebenarnya sih pengin, tapi memang harus ada yang jadi provokator. Soalnya, kalau kami mau kumpul itu (masalahnya bagaimana menyesuaikan) jadwal," ujar Paramitha dalam acara jumpa penggemar yang dihelat di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Dalam kesempatan itu, Paramitha menegaskan bahwa Tiga Dara tak bubar, bahkan tak juga tengah vakum. Menurut perempuan kelahiran Makassar, 11 Agustus 1966 itu, mereka masih kerap manggung bersama.
ADVERTISEMENT
"Kami enggak vakum. Tampil di tv show sering. Selalu diminta nyanyi lagunya itu-itu lagi," ucap Paramitha sembari tersenyum.
"Mungkin, kalau on air, jarang. Kalau off air, kami sering banget," timpal Ita.
Mereka berencana akan eksis lagi, hanya saja kesibukan masing-masing membuat ketiganya sulit menyamakan jadwal untuk membuat suatu proyek bersama.
"Pengin banget (daur ulang lagu). Mudah-mudahan terjadi. Penginnya comeback, tapi Ita dan Mitha luar biasa sibuknya," ungkap Sylvana.
Di luar pekerjaan, para personel grup vokal yang pernah mendapatkan penghargaan BASF Awards itu pun berkawan karib. Hingga kini masih kerap meluangkan waktu di sela kesibukan untuk saling bersilaturahmi.
"Alhamdulillah, persahabatan kami enggak lekang oleh waktu," tutur Ita.
"Kuncinya ketulusan, keikhlasan, dan saling mengerti satu sama lain," sambung Sylvana.
ADVERTISEMENT