'Gundala', Film Indonesia Pertama dengan Tata Suara Dolby Atmos

25 Agustus 2019 10:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karakter Gundala Foto: dok: Screenplay
zoom-in-whitePerbesar
Karakter Gundala Foto: dok: Screenplay
ADVERTISEMENT
Film 'Gundala' akan tayang di seluruh bioskop Tanah Air pada 29 Agustus mendatang. Para penikmat film begitu antusias menyambut film garapan sutradara Joko Anwar ini.
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang ingin menonton film 'Gundala', tiket presale-nya sudah bisa dibeli sejak 20 Agustus lalu di situs M-Tix dan Tix.ID, serta di bioskop.
Namun, tak semua bioskop menyediakan tiket presale film yang mengangkat superhero Indonesia ini. Sebab, presale baru dibuka hanya untuk bioskop yang menggunakan teknologi dolby atmos.
Apa itu dolby atmos? Berdasarkan informasi yang dikutip dari Instagram resmi Cinema 21, dolby atmos merupakan tata suara yang akan dikeluarkan akan berbeda.
Suara tersebut nantinya akan dipecah menjadi 128 bagian yang dikeluarkan oleh speaker berbeda-beda. 'Gundala' sendiri akan menjadi film Indonesia pertama yang menggunakan teknologi dolby atmos.
Lantas, bagaimana respons para pemain dengan penjualan tiket presale 'Gundala'?
"Senang banget (lihat antusias masyarakat). Karena pertama, bisa nonton di teater dolby atmos itu kan sesuatu yang jarang bisa," kata Hanna Al Rashid saat menghadiri acara peluncuran komik 'Gundala' di Gramedia Cibinong City Mall, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (24/8).
ADVERTISEMENT
"Yang kedua, kenapa kita mempromosikan presale tiket ini, supaya penonton bisa dapat tempat duduk yang paling bagus untuk menikmati filmnya. Jadi daripada antre di hari H," lanjutnya.
(kiri-kanan) Hanna Al Rashid, Muzakki dan Abimana Aryasatya saat ditemui di Gramedia Cibinong City Mall, Sabtu (24/8). Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan
Menurut Hanna, dengan adanya dolby atmos bisa menambah kesan saat menyaksikan film 'Gundala' yang diproduksi oleh Screenplay dan Bumilangit.
Calon penonton yang kehabisan tiket presale enggak perlu khawatir. Sebab menonton film di non dolby atmos juga tak mengurangi keseruan cerita yang disajikan.
"Sebenarnya kayak nonton 3D atau tidak 3D," ucap Kelly Tandiano di tempat yang sama.