Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
ADVERTISEMENT
Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Gus Miftah , minta maaf usai videonya saat berdakwah di Magelang viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Pendakwah berusia 43 tahun itu kemudian melontarkan kata-kata kasar kepada tukang es tersebut. "Es tehmu sih akeh (masih banyak)? Ya, sana jual gob*ok. Jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir," kata Gus Miftah.
Permintaan Maaf Gus Miftah Usai Dianggap Menghina Tukang Es
Gus Miftah menyampaikan permintaan maaf lewat video yang diunggah di YouTube. Ia meminta maaf atas kekhilafannya.
"Saya Miftah Maulana Habiburrahman menanggapi yang viral hari ini, yang pertama dengan kerendahan hati saya meminta maaf atas kekhilafan saya," tutur Gus Miftah.
ADVERTISEMENT
Gus Miftah mengaku sering bercanda dengan siapa saja. Terkait candaannya yang dianggap menghina tukang es, Gus Miftah menyatakan akan meminta maaf secara langsung.
"Untuk itu atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya," ucap Gus Miftah.
Selain itu, Gus Miftah juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat karena telah membuat gaduh terkait candaan yang ia lontarkan kepada seorang tukang es.
"Saya juga minta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu dengan candaan saya yang dinilai oleh masyarakat mungkin berlebihan, untuk itu saya minta maaf," kata Gus Miftah.
Gus Miftah menjadikan peristiwa tersebut sebagai bentuk introspeksi untuk lebih berhati-hati lagi ketika berbicara di depan umum.
ADVERTISEMENT
Gus Miftah mengungkapkan bahwa dirinya sudah ditegur oleh Sekretaris Kabinet terkait tindakannya. Ia mengaku diminta untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat.
"Saya juga sudah ditegur oleh bapak Seskab yang hari ini berada di Jepang, untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum," ucap Gus Miftah.