Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Herman 'Seventeen' Sempat Cerita Mimpi Meninggal di Pangkuan Kiai
27 Desember 2018 9:44 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
ADVERTISEMENT
Kegiatan doa bersama seperti tahlilan dan yasinan digelar di basecamp grup band Seventeen di komplek perumahan DPR RI, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Rabu (26/12) malam. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mendoakan para korban tsunami Selat Sunda beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Di antaranya banyaknya korban tsunami tersebut, setidaknya ada tiga personel Seventeen yang menjadi korban meninggal dunia. Mereka adalah Herman Sikumbang (gitaris), Bani (bassist), serta Andi (drummer). Bahkan istri Ifan yaitu Dylan Sahara juga ikut menjadi korban meninggal.
Sejumlah figur publik juga ikut melakukan doa bersama. Antara lain, Ifan 'Govinda', Said Bajuri, Tommy Kurniawan, Dude Harlino, Teuku Wisnu, Tantri 'Kotak' dan suaminya hingga politisi PKB, Abdul Kadir Karding. Mereka mempunyai kenangan terhadap sosok Herman selaku gitaris dari grup band asal Yogjakarta tersebut.
"Dia ini sosok yang tidak banyak bicara, tapi kalau bicara suasananya cair, dia suka becanda, beliau sosok pejuang. Ketika dapat kabar beliau ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, itu cukup kami shock, terkejut dan kehilangan," ucap Ifan saat ditemui di lokasi pengajian.
Vokalis dari grup band 'Govinda' tersebut menceritakan bahwa sekitar 2 bulan yang lalu, saat dirinya juga Herman, Said Bajuri hingga Tommy Kurniawan ikut nyantri di salah satu pondok pesantren kawasan Demak, Jawa Tengah. Herman yang ikut dalam kegiatan tersebut mengaku bermimpi digigit ular hingga meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk mas Herman itu dua bulan yang lalu kita sempat nyantri di Giri Kusumo Demak, di situ dia sampaikan bahwa setelah menjalani proses belajar, ditanyakan oleh Kiai Munif, 'ada enggak yang mimpi', tidak ada yang mimpi di antara kita," katanya.
"Cuman mas Herman itu di hari pertama dia sudah bilang 'saya mimpi digigit ular', tapi kita sontak menyemangati beliau mudah-mudahan itu doa panjang umur, dan di hari kedua dia bilang 'saya meninggal di pangkuan yai', nah di situ kita berharap bahwa itu mudah-mudahan panjang umur. Ternyata keadaannya malah beliau mendahului kita," imbuh Ifan.
Sementara itu, politisi PKB, Abdul Kadir Karding pada saat pengajian juga menjelaskan hal serupa terkait dengan mimpi digigit ular dan meninggal dunia yang terjadi pada Herman.
"(Herman bilang) Saya mimpi digigit ular, terus hari kedua ditanya lagi sama kiai Munif. Saya mimpi meninggal dunia dan duduk di pangkuan kiai," terang Karding saat menceritakan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Herman juga meminta dirinya terkait dengan dua hal. Yakni mengisi acara pembekalan dan motivasi caleg di Maluku Utara serta dimintai tolong untuk mengaji lagi di Giri Kusumo. Beberapa personel Seventeen ikut mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PKB besutan Muhaimin Iskandar.
"Saya jawab nanti kita cari waktu sama-sama. Itulah terakhir saya bertemu, karena saya sibuk juga sehingga tiba-tiba dapat kabar bahwa Seventeen kena musibah tsunami di Tanjung Lesung, dan betul-betul kami merasa kehilangan. Herman orang yang sangat sopan, orang yang sangat care, dia berteman dan dia sahabat melebihi adik kandungku sendiri," pungkasnya.
---
kumparan bekerja sama dengan Radio Prambors untuk menggalang dana bagi para korban tsunami Selat Sunda. Penggalangan dana dilakukan secara online melalui platform Kitabisa. Mari salurkan bantuan Anda dalam tautan berikut: https://kitabisa.com/bantenpulih
ADVERTISEMENT