Indonesia Jadi Country of Focus di BIFAN 2024

5 Juli 2024 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perwakilan Sineas Muda Indonesia di NAFF Fantastic Film School di red carpet BIFAN 2024. Foto: Poplicist/Arman Febryan
zoom-in-whitePerbesar
Perwakilan Sineas Muda Indonesia di NAFF Fantastic Film School di red carpet BIFAN 2024. Foto: Poplicist/Arman Febryan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) kini sudah mulai digelar. Indonesia menjadi country of focus dalam festival yang digelar pada 4-14 Juli 2024 tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan menjadi country of focus di BIFAN, Indonesia mendapatkan sorotan spesifik dan lebih besar melalui berbagai program publik dan film-film yang dipresentasikan dalam kompetisi maupun forum pitching dan market.
Ada tiga film Tanah Air yang diputar dalam festival tersebut. Di antaranya, Malam Pencabut Nyawa, Siksa Kubur, dan Posession: Kerasukan.
Konferensi pers official poster film Siksa Kubur di Epicentrum, Jakarta, Rabu, (28/2/2024). Foto: Agus Apriyanto
Bukan hanya pemutaran tiga film, sejumlah delegasi Indonesia juga terlibat dalam forum Networking of Asian Fantastic Films (NAFF) Project Market.
NAFF Project Market merupakan forum yang saling mempertemukan para sutradara film genre. Terdapat lima proyek film sorotan dari Indonesia.
Perwakilan Sineas Muda Indonesia di NAFF Fantastic Film School di red carpet BIFAN 2024. Foto: Poplicist/Arman Febryan
Kelima film tersebut diantaranya ialah Dancing Gale (Pomp Films) dari sutradara Sammaria Simanjuntak dan produser Nanci Lies Supangkat, Into The Woods (Talamedia) sutradara Ilya Sigma dan produser Mandy Marahimin.
ADVERTISEMENT
Mad of Madness (Forka Films) sutradara Eden Junjung dan produser Ifa Isfansyah, The Hidden Flower (Relate Films) sutradara Adrianto Dewo dan produser Perlita Desiani, hingga Virgin Bash (IDN Pictures) sutradara Randolph Zaini dan produser Susanti Dewi.
Melalui dukungan Kemendikbudristek, proyek-proyek film tersebut juga akan dipresentasikan di hadapan para profesional industri film internasional untuk bertemu dengan mitra kolaborator, forum pendanaan, hingga festival.
Selain berkompetisi dan berjejaring di forum market, Indonesia juga mengirimkan delegasi untuk mendapat pengetahuan film melalui program edukasi NAFF Fantastic Film School.
Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN). Foto: Instagram
NAFF Fantastic Film School merupakan program pendidikan dan jaringan produksi film bergenre untuk para pembuat film baru dari seluruh dunia.
Andrew Kose, Mo Amputra, Sally Anom, Sarah Rizkina, dan Sesarini Upi merupakan sineas muda Indonesia di NAFF Fantastic Film School.
ADVERTISEMENT
Selain itu, salah satu delegasi Indonesia, produser Yulia Evina Bhara dari rumah produksi KawanKawan Media didapuk sebagai juri dalam BIFAN+ Project Market.
Seluruh program-program yang diikuti delegasi sineas Indonesia di BIFAN 2024 itu didukung oleh Direktorat Perfilman Musik dan Media melalui skema program fasilitasi Dana Indonesiana Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek.