Ivan Gunawan Tak Terima Bunga Jelitha Di-bully karena Miss Universe

28 November 2017 18:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ivan Gunawan (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Ivan Gunawan (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai perwakilan dari Indonesia, Bunga Jelitha Ibrani gagal meraih kemenangan dalam Miss Universe 2017. Mahkota kontes kecantikan tahunan bergengsi tersebut jatuh kepada Demi-Leigh Nel Peters yang merupakan perwakilan dari Afrika Selatan.
ADVERTISEMENT
Bunga bahkan tak lolos ke dalam 15 besar Miss Universe 2017. Padahal, selama empat tahun belakangan, wakil dari Indonesia selalu berada di deretan 15 besar. Ia pun oleh sebagian netizen dianggap telah memutus rantai prestasi Indonesia di Miss Universe.
Selaku bagian dari tim yang bekerja di balik penampilan Bunga dalam Miss Universe 2017, presenter dan desainer Ivan Gunawan menyampaikan tanggapannya mengenai kegagalan Putri Indonesia 2017 itu.
Laki-laki yang akrab disapa Igun tersebut tak menampik bahwa dirinya tentu merasa sedih. Hanya saja, Igun menilai kekalahan Bunga sebagai suatu hal yang wajar terjadi.
"Saya, sebagai tim, tanggapannya seperti apa, pastinya (kalau dibilang) sedih, ya, sedih," ucap Igun saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (28/11).
ADVERTISEMENT
"Tapi, ini 'kan sebuah kompetisi, ya. Atlet saja yang bertanding, enggak selalu menang. Itu atlet, loh, yang dari kecil (sudah dipersiapkan) jadi atlet," lanjutnya.
Ivan Gunawan di kawasan Tendean, Jakarta Selatan (Foto: Regina Kunthi Rosary/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ivan Gunawan di kawasan Tendean, Jakarta Selatan (Foto: Regina Kunthi Rosary/kumparan)
Namun, Igun merasa tidak adil jika Bunga harus dirundung dan dimaki-maki oleh netizen terkait kegagalannya. Menurut laki-laki kelahiran 31 Desember 1981 itu, usaha Bunga sudah sepatutnya diapresiasi, bukan malah dicibir.
"Kami menangani satu orang untuk berlaga di ajang internasional, yang persiapannya (bisa dibilang) beberapa bulan, kalah, terus harus di-bully. Kalah, terus harus dimaki. Saya rasa, itu enggak fair, ya," ujar Igun.
"Harusnya, sebuah usaha orang tersebut tuh dihargai, diapresiasi, bukan di-bully, bukan diomelin, bukan dimaki-maki di social media. Coba introspeksi diri sendiri, kiranya sebagai masyarakat Indonesia harusnya seperti apa," tambahnya geram.
ADVERTISEMENT