Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Jogja Hip Hop Foundation (JHF) memenuhi janjinya untuk tampil beda di ajang Prambanan Jazz Festival 2019 , Jumat (5/7) sore di pelataran Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Tampil di kampung halaman sendiri, JHF benar-benar maksimal.
ADVERTISEMENT
Jika mereka biasanya tampil hanya diiringi permainan DJ, pada penampilannya tadi Marzuki Mohamad alias Kill the DJ Cs membalut lagu-lagu mereka dalam alunan Jazz. Hasilnya, lagu-lagu dengan lirik bahasa Jawa yang biasa mereka bawakan benar-benar terasa beda.
Sebut saja saat mereka membawakan ‘Ngilmu Pring’, ‘Lolipop’ atau ‘Ora Cucul’.
Ada enam lagu yang dibawakan JHF. Selain lagu-lagu di atas, mereka juga membawakan lagu andalan seperti ‘Jaran Kepang’, ‘Topi Miring’, serta ‘Jogja Istimewa’ sebagai sajian penutup.
Ditemui usai tampil, Kill the DJ mengatakan ini adalah kali pertama bagi mereka tampil nge-jazz.
“Ini pengalaman pertama kami manggung dengan teman-teman jazz dan di-arrange dengan jazz,” kata Kill the DJ.
ADVERTISEMENT
Meski terlihat mulus membawakannya, bagi JHF tampil nge-jazz bukan perkara mudah. Tantangan dan rasa khawatir sempat mereka rasakan. Ada adrenalin yang berbeda.
“Main sama orkestra sudah sering, (diiringi) gamelan juga sering tapi kali ini jazz. Ini jadi tantangan yang menyenangkan, dan kami sangat menikmati,” ujar Kill the DJ.
Mereka setidaknya butuh waktu satu minggu untuk persiapan. Mereka, kata Kill the DJ, butuh banyak menyesuaikan nada. “Biasanya kan nyanyi enggak pakai nada,” kata Kill the DJ berkelakar.
Bagi JHF, Prambanan Jazz Festival tidak sekadar suguhan musik. Tapi juga promosi budaya, dimana Candi Prambanan merupakan salah satu situs warisan dunia yang perlu terus dijaga.
“Kalau ngomongnya pakai cara yang berat-berat orang juga malas untuk discover. Tapi kalau dengan event seperti ini orang akan terpanggil dengan sendirinya,” kata Kill the DJ.
ADVERTISEMENT
“Ini bisa sebagai langkah awal mengenalkan budaya, lama-lama akan punya prestige sendiri dan dikenal ke internasional. Otomatis promosikan Prambanan,” kata dia.