Kata Kejagung soal Instagram Sandra Dewi yang Menghilang

Publik figur Sandra Dewi tiba di Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Kamis (4/4/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) masih terus mendalami kasus korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah IUP PT Timah tahun 2015-2023 yang menyeret suami Sandra Dewi, Harvey Moeis.

Di tengah proses penyidikan kasus itu, Instagram milik Sandra Dewi menghilang. Kapuspenkum Kejagung RI Ketut Sumedana buka suara terkait hilangnya akun Instagram Sandra.

Kata Ketut, hilangnya akun Instagram milik perempuan 40 tahun itu tidak memengaruhi proses penyidikan.

"Enggak ada hubungannya sama kita," kata Ketut kepada awak media, belum lama ini.

Artis Sandra Dewi menyapa wartawan setibanya di Gedung Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Kamis (4/4/2024). Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Hilangnya Akun Instagram Sandra Dewi Tak Pengaruhi Proses Penyidikan

Ketut tak menampik bahwa akun media sosial menjadi salah satu sarana untuk menghimpun informasi, salah satunya juga untuk mengecek kepemilikan suatu aset.

"Memang dari socmed dan media juga dari informasi apa pun terkait dengan itu kita gunakan untuk dalam rangka tracing, informasi apa pun," tuturnya.

Namun, kata Ketut, hilangnya akun media sosial milik Sandra tidak memengaruhi proses penyidikan kasus korupsi PT Timah.

"Enggak ada pengaruhnya dan hubungannya dengan proses penyidikan yang dilakukan dengan hal ini," ucapnya.

Lebih lanjut, Ketut mengungkapkan bahwa Sandra masih berstatus sebagai saksi terkait kasus korupsi PT Timah.

"Sementara statusnya masih jadi saksi, untuk yang lain-lain kita tunggu ke depan," ujar Ketut.

Publik figur Sandra Dewi tiba di Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Kamis (4/4/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Sandra Dewi sempat diperiksa sebagai saksi dalam kasus kasus korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah IUP PT Timah tahun 2015-2023.

Meski begitu, pemain film Quickie Express itu tidak banyak berkomentar usai menjalani pemeriksaan.

"Doain aja, ya. Jangan bikin berita yang enggak benar. Tolong lihat data yang benar," kata Sandra.