Kata Polo Soal Jeratan Narkoba: Kalau Bisa, Mimpi Saja Jangan

13 Maret 2019 10:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polo, saat ditemui awak media di Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (14/9/2018) Foto: Munady Widjaja
zoom-in-whitePerbesar
Polo, saat ditemui awak media di Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (14/9/2018) Foto: Munady Widjaja
ADVERTISEMENT
Komedian Polo menjadi salah satu figur publik yang pernah terlibat kasus narkoba. Tidak sekali, Polo diketahui dua kali terkena jerat hukum karena barang haram ini.
ADVERTISEMENT
Ketika ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Polo turut berkomentar perihal Zul 'Zivilia'. Baru-baru ini, pelantun 'Aishiteru' itu ditangkap polisi karena menggunakan narkoba serta mengedarkannya.
"Jadi gini ya, memang itu mata rantai atau lingkaran setan yang sebetulnya kita harus betul-betul, saling bekerja sama, satu sama lain, sesama masyarakat jangan cuek," kata pemilik nama lengkap Christian Barata Nugroho itu.
Ketua GPAN, Siswandi (kiri) dan Komedian Polo (kanan). Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
Dua kali tersandung kasus narkoba tampaknya sudah membuat Polo jera. Ia mengimbau seluruh masyarakat untuk menghindari barang haram itu.
"Maka saya katakan, ketika bicara narkoba ini kalau bisa mimpi aja jangan deh. Mimpi aja jangan," ujarnya.
Anggota Srimulat ini mengatakan bahwa bermula dari mimpi, orang akan menjadi ingin tahu. Setelah itu mencoba, menikmati, dan akhirnya ketergantungan dengan obat-obatan terlarang itu.
Pelawak Polo di kawasan Tendean, Jakarta Selatan Foto: Munady Widjaja
"Kalau sudah ketergantungan ini kan duit enggak mungkin penuh terus. Makin surut, keuangannya. Kalau keuangannya mulai habis, yang tadinya sebagai pengguna, dia akan mencari cara untuk bagaimana bisa membiayai penggunaannya," ujar Polo.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, pria berusia 52 tahun tersebut menyimpulkan alasan mengapa Zul akhirnya nekat untuk menjadi seorang pengedar.
Zulkifli vokalis Band Zivilia Foto: Instagram/@ziviliaofficial dan Nugroho Sejati/kumparan
"Yang terjadi akhirnya apa? Mulai menjadi pengedar. Kalau sudah pengedar, pengin gede lagi ya jadi bandar. Apa iya sih kita-kita ini untuk satu kebiasaan buruk ingin mengorbankan nyawa dan keluarga," lanjutnya.
Kendati demikian, Polo tidak bisa mengatakan bahwa Zul sudah melewati semua tahap itu. Hanya saja, sebagai orang dewasa, dia tentu sudah tahu mana yang baik atau yang buruk.
"Kalau sudah tahu buruk ya ngapain. Ini loh contohnya, kalau saya tidak tersandung masalah kemarin. Hidup saya mungkin jadi lebih baik," tandasnya.