Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
KBRI Moskow Tegaskan Akan Dampingi Semua Pihak dalam Kasus Turah Parthayana
8 Agustus 2020 11:18 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pihak KBRI Moskow akhirnya buka suara terkait hal ini. Mereka mengatakan sudah berkomunikasi dengan Turah maupun JA untuk menangani kasus ini.
"KBRI sudah mulai satu per satu menanyai pihak-pihak yang berkepentingan, sekali lagi saya tegaskan, berkepentingan, karena dalam hal ini yang berkepentingan adalah Turah, JA, Dani, dan Permira (Perhimpunan Mahasiswa Rusia). Itu yang sudah kami lakukan. Baru saja selesai berkomunikasi dengan Permira pusat," ucap Azis Nurwahyudi selaku DCM KBRI Moskow kepada kumparan, Jumat (7/8).
Aziz mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan apabila JA adalah korban dalam kasus ini. Sebab, pihak KBRI masih terus mendalami apa yang sebenarnya terjadi pada satu hari di bulan November 2019 itu.
"Saya belum bisa memastikan atau bilang dia korban karena ini, kan, belum ketemu kesimpulan, masih dugaan. Semua masih dugaan. Karena begini, antara Turah dan JA itu berteman baik, begitu pula dengan Dani, mereka berteman baik," kata Aziz.
ADVERTISEMENT
"Dani itu saksi, JA itu yang perempuan, Turah yang disangka atau dituduh atau diduga sebagai pelaku, their friends. Mereka itu nonton film bareng, satu asrama anak-anak Indonesia. Kami sedang mendalami, ini sebenarnya apa yang terjadi karena sebenarnya, kan, pertama kasus ini sudah terjadi 10 bulan lalu," lanjutnya.
Aziz mengatakan, sebelum kasus ini mencuat di media sosial, pihak Turah dan JA sudah dimediasi dua kali. Dalam kesempatan itu, Turah Parthayana sudah meminta maaf dan bersedia memenuhi tuntutan yang diberikan oleh JA.
"Dianggap mereka sudah clear, ya. Kalau secara resmi, dari organisasi, sudah dianggap clear karena, kan, tuntutan-tuntutan JA itu sudah dipenuhi dan Turah juga sudah tidak berhubungan lagi dengan JA. Turah itu sudah kemudian berkonsentrasi sendiri. Dia tidak bergabung dengan anak-anak Indonesia dan lain-lain," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Aziz menegaskan bahwa pihak KBRI tidak memihak siapa pun dalam kasus ini. KBRI Moskow juga bakal terus mendampingi kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret nama Turah ini.
"Saya tidak membela siapa pun, ya. Tidak ada pembelaan. Ini hanya membicarakan yang faktual saja. Jadi, jangan sampai nanti terkirim KBRI membela salah satu pihak, itu tidak, ya, karena kami juga memberi kesempatan kepada JA dan keluarganya. Kemarin sudah JA. Nah, sekarang mau ngobrol dengan keluarganya," ucap Aziz.
"Tugas kita mendampingi, ya. Kan, tugas kita mendampingi seluruh masyarakat Indonesia yang bermasalah. Nah, ini yang kita lakukan. Moga-moga harapannya masalah itu bisa selesai dengan baik antara orang-orang yang berkepentingan," imbuhnya seraya mengakhiri pembicaraan.
ADVERTISEMENT
Awalnya laporan dugaan kasus pelecehan tersebut diterima oleh Perhimpunan Mahasiswa Rusia (Permira). Lewat surat pernyataan yang dibuat oleh Ketua Perhimpunan Mahasiswa Rusia (Permira) Tomsk, Rusia, Gokma Sahat Tua Sinaga.
Kabar dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh Turah pada 23 November 2019 silam di Asram Parus itu kemudian dicuitkan oleh akun Twitter @sandi_sa119 Rabu 5 Agustus 2020 dan viral di media sosial.