Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Kepergiaan Yana Zein untuk selamanya masih menyisakan duka yang mendalam untuk keluarga yang ditinggalkan, terutama untuk Swetlana Zein, Ibunda Yana, dan kedua anak Yana, Aurelia Callista Carilla (13) dan Alika Pandora Salvine (11).
ADVERTISEMENT
Meski awalnya terlihat cukup tegar dan ikhlas menerima kepergian sang ibunda, namun tangisan Aurelia dan Alika pun pecah, sesaat setelah jasad ibu mereka dimasukkan ke liang lahat. Sedangkan ibunda Yana, hanya bisa terduduk lemas menatap kubur anaknya.
Swetlana mengaku ikhlas anaknya dimakamkan secara Islam. Baginya yang terpenting, Yana dapat beristirahat dengan tenang.
"Buat saya apa pun caranya asal baik. Asal enggak perlu bikin malu, bikin gaduh. Gitu aja. Saya datang ke sini, cuma mau antar anakku. Ini kan anak saya. Ibunya kalau enggak datang gimana perasaannya. Barangkali dia lihat dari atas nangis sekarang," ungkap Swetlana, usai pemakaman Yana.
Kekecewaan Swetlana saat ini hanyalah karena ayah kandung Yana yang telah pergi selama 30 tahun, tiba-tiba muncul dan membuat gaduh. Padahal selama ini, ayah Yana tak pernah sekalipun datang menjenguk anaknya saat sakit.
ADVERTISEMENT
"Saya kecewa itu bapaknya datang terus bikin gaduh padahal anaknya sakit dia tidak pernah jengukin. Enggak pernah. Motivasinya apa sebenarnya bapaknya? Sedih saya. Sedihnya sudah anak dia tinggalkan, dia enggak kasih nafkah, dia juga enggak peduli anaknya selama tiga tahun sakit. Kita sedih, kita merasa sakit. Tapi pas (pemakaman) ini kok dia hadir. Kok bikin malu," lanjut Ibunda Yana.
Kesedihan Swetlana pun semakin memuncak saat melihat tempat peristirahatan terakhir anaknya. Ia tak menyangka anaknya akan dimakamkan di sebuah tempat pemakaman umum yang sepi.
"Saya sedih kenapa dikuburkan di tempat yang enggak begitu dijaga kebersihannya dan kelihatannya enggak keurus. Padahal kami sudah siapkan tempat yang layak dan baik. Saya (ingin) Yana ke tempat muslim tapi keadaan yang layak. Itu saja yang kami mau. Apa salah?"
ADVERTISEMENT
[Baca Juga: Tidak Ada Tahlilan Usai Pemakaman Yana Zein ]
Hal tersebut akhirnya menjadi kegelisahan dalam hidupnya. Ia pun berencana untuk memindahkan jenazah Yana.
"Rencananya barangkali sewaktu-waktu bisa dipindah (jenazahnya) ke tempat Islam lagi. Tapi keadannya (makam) lebih baik," ujarnya.
Kerisauan juga sempat dirasakan oleh salah satu petugas penggali makam Yana yang juga penjaga makam TPU Gandul, Cinere, Depok. Hal tersebut diungkapkan kepada kumparan (kumparan.com) saat menyambangi makam Yana pada Sabtu (3/6).
Perdebatan yang terjadi sebelum proses pemakaman Yana sempat membuat orang-prang di sekitar TPU bertanya-tanya tentang agama yang dipeluk Yana.
"Saya juga disini sebenernya ada pertanyaan juga, ketua makam, kemarin, yang baru ini dengar katanya orang non muslim dikubur di sini. (Sepertinya) salah paham ternyata," ujar Dadang, petugas TPU Gandul, Cinere saat ditemui kumparan pada Sabtu (6/5).
ADVERTISEMENT
"Padahal kan memang kalau disini diadzankan, diiqamad kan, tahlil dan nisannya dituliskan bismillah," lanjutnya.
Dadang sendiri mengaku mendengar hal tersebut melalui ketua makam yang baru, Haji Abdullah. Namun, akhirnya Dadang menganggap itu kesalahpahaman yang terjadi antara ketua yang lama dengan ketua yang baru.
Dadang dan temannya pun hanya menjalankan apa yang sudah menjadi tugasnya yaitu menggali kubur.
"Iya, ketuanya yang lama bilang udah gali aja, kubur, di sana. Dan kalaupun memang benar non-muslim, ya saya juga yang kena, yang menggali. Kena kasus juga bersama ketua-ketua disini. Karena (TPU) ini khusus muslim disini. Saya masih khawatir sih," tutupnya.
ADVERTISEMENT
[Baca Juga: Drama dan Proses Panjang Pemakaman Yana Zein ]
Dari pantauan kumparan, makam Yana pun tak terlihat mencolok. Hanya ada beberapa taburan bunga dan karangan bunga yang berada di dekat nisan kayu.
Sejak pagi pun belum tampak ada kerabat yang kembali berziarah.
"Enggak terlihat ada orang ziarah. Enggak ada, saya soalnya kan dari tadi pagi di sini dari setengah enam pagi. Ini bunga bunga dari kemarin semua. Dari pihak keluarga juga belum ada hari ini," kata Sabeni (50) warga sekitar yang ikut melihat prosesi pemakaman Yana pada jumat (2/6) kemarin.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini