Kelly Marie Tran Sedih Tak Bisa Mainkan Adegan Laga di Raya and The Last Dragon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kelly Marie Tran mengaku tidak terlalu kesulitan untuk mendalami tokoh Raya. Sebab, konflik yang Raya alami sangatlah manusiawi dan sering terjadi pada manusia di dunia nyata.
Uniknya, Kelly Marie Tran justru sedih ketika menonton hasil akhir dari film Raya and The Last Dragon. Ia pun membeberkan alasannya.
"Sejujurnya, menonton Raya, aku cukup sedih karena aku sebenarnya sangat ingin bisa benar-benar memainkan semua adegan laga secara langsung. Sebab, semua gerakannya sangat bagus, indah, menantang, dan juga seru," ungkap Kelly Marie Tran saat diwawancarai kumparan beberapa waktu lalu.
Untuk proses mengisi suara, Tran tak mengalami banyak kendala. Sebab, perempuan berusia 32 tahun itu sudah sangat sering bermain di film animasi, seperti Croods, The Lego Star Wars Holiday Special, dan Monsters at Work.
"Justru, saat bermain di film animasi, aku merasa aku bisa menjadi lebih bebas. Karena aku tak harus memikirkan gestur atau blocking, ke mana aku harus bergerak dan lain sebagainya," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Namun, tetap saja ada beberapa kesulitan yang memang biasa dialami ketika mengisi suara di film animasi. Ia pun menjelaskan apa saja kesulitan-kesulitan itu.
"Yang paling sulit pastinya adalah karena aku sebagai aktor, tidak bisa mengetahui seperti apa adegan di dalam film. Contohnya, saat dalam skrip aku disuruh menggeram, aku tidak tahu seperti apa gerakan tokohku saat menggeram. Itu cukup sulit," kata Kelly Marie Tran .
"Aku juga ingat saat sedang di dalam studio dan aku berpura-pura mengayunkan pedang, agar akting suaraku bisa terasa lebih nyata," sambungnya seraya tertawa.
ADVERTISEMENT
Ketika ingin memulai perdamaian dan menyatukan dunia, seorang teman bernama Namaari (Gemma Chan) justru menikam Raya dari belakang. Namaari pun membuat sebuah problematika baru di dunia.
Tak ingin tinggal diam, Raya pun berupaya untuk memperbaiki semuanya. Ia berharap, bisa mendapat bantuan dari naga terakhir bernama Sisu (Awkwafina).
Pada akhirnya, bantuan yang Sisu berikan justru tidak sesuai dengan harapan Raya. Namun, ada sesuatu yang berhasil Sisu timbulkan dan mengubah cara pandang Raya terhadap dunia dan perbedaan dalam diri semua manusia.