Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Raditya Dika menyebut bahwa Joko Pinurbo merupakan salah satu penyair favoritnya. Awalnya, Dika menceritakan bahwa dirinya sempat berbincang dengan istrinya, Annisa Aziza. Perbincangan yang terjadi dua tahun lalu itu kemudian mengarah mengenai puisi.
"Saya cerita, Pak Joko Pinurbo adalah salah satu penyair favorit saya, karena kata-katanya yang lincah dan sederhana, tapi syarat makna," tulis Raditya Dika.
Raditya Dika dan Istri Diskusi Lama tentang Makna Puisi Karya Joko Pinurbo
Dika kemudian membacakan salah satu puisi karya Jokpin berjudul Doa Seorang Pesolek. Dika dan Aziza berdiskusi lama tentang makna di balik puisi tersebut.
"Tentang puisi ini sejatinya mengingatkan kematian. Tentang segala yang indah pada saatnya nanti, akan pudar. Puisi yang indah sekali," tulis Dika.
ADVERTISEMENT
Pria 39 tahun itu berniat untuk membagikan puisi tersebut di Story Instagram. Akhirnya, ia meminta izin kepada Jokpin.
"Lalu, saya ingin bagikan ke story, minta izin ke beliau dan dikasih. Hari ini saya bagikan kembali," tulis Dika.
Dika kemudian mengungkapkan rasa dukanya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Jokpin atas karya-karya puisinya
"Selamat beristirahat, Pak. Terima kasih atas rangkaian kata yang membuat hati menari. Puisi-puisimu abadi. 🥀" tulis Dika.
Sastrawan Raudal Tanjung Banua menyampaikan mengenai meninggalnya Jokpin. Raudal mengatakan Jokpin meninggal dunia di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.
"Iya, sempat sakit sekitar dua bulanan, dirawat di rumah sakit dan di rumah, lalu masuk rumah sakit lagi," kata Raudal kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Raudal mengungkapkan Jokpin mengidap asma akut sebelum meninggal dunia. Jenazah Jokpin disemayamkan di PUKY, Bantul, dan rencananya dimakamkan di pemakaman Demangan Wedomartani, Ngemplak, Sleman.
Jokpin merupakan seorang penyair yang sudah aktif menulis puisi sejak 1980-an. Ia menorehkan gaya dan warna tersendiri dalam dunia sastra Indonesia. Jokpin biasanya menulis puisi yang isinya dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari.
Jokpin biasanya memadukan unsur-unsur naratif, refleksi diri, dan sedikit 'kenakalan' dalam tiap karya yang digarapnya. Beberapa hasil karyanya yang terkenal di antaranya 'Kamus Kecil', 'Anak Seorang Perempuan', dan 'Pacar Kecilku'.